Tehran, Purna Warta – Mohammad Marandi, seorang penasihat tim perunding Iran dalam pembicaraan tentang penghapusan sanksi anti-Iran membuat komentar dalam sebuah wawancara dengan situs Jamaran yang berbasis di Tehran bahwa Iran memiliki tuntutan yang berlebihan di luar JCPOA.
“Mereka secara keliru mengklaim bahwa Iran telah membuat tuntutan yang berlebihan atau ingin memperoleh jaminan dari pemerintahan Amerika Serikat berikutnya,” Tegas Marandi.
Baca Juga : Rusia Setuju Berikan Sistem Pertahanan S-300 Dan S-400 Ke Suriah
Dia lebih lanjut menunjukkan bahwa “kerangka pembicaraan telah didasarkan pada JCPOA, otoritas presiden AS yang berkuasa.”
Penasihat itu juga mengatakan bahwa negara-negara barat membuat klaim bahwa Iran telah membuat tuntutan berlebihan di luar JCPOA untuk mengubah opini publik dunia terhadap Tehran.
Marandi juga mengatakan bahwa Iran ingin memastikan bahwa Kesepakatan selanjutnya harus memberikan manfaat ekonomi.
Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat masih belum bersedia memberikan jaminan yang cukup kepada Iran.
Sementara itu, dia menambahkan, Iran belum membuat tuntutan baru.
Penasihat itu juga menunjukkan bahwa penghapusan IRGC dari daftar sanksi bukan prasyarat Iran dalam pembicaraan.
Baca Juga : Israel Jebloskan Pengacara Palestina-Prancis Ke Penjara Isolasi Berisiko Tinggi
“Pada dasarnya, ketegangan apa pun di kawasan kami akan sangat meningkatkan harga minyak dan gas di dunia dan masalah ini akan merugikan Israel dan keamanannya,”tambahnya.
Dalam sambutan yang relevan kemarin, menteri luar negeri Iran Hussein Amir Abdullahian mengatakan kepada kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Joseph Borrell bahwa Amerika Serikat perlu mengadopsi pendekatan realistis untuk mencapai kesepakatan dalam pembicaraan dirinya dan menambahkan bahwa Iran selalu menyambut baik jalur diplomasi dan negosiasi.