Damaskus, Purna Warta – Duta Besar Suriah untuk Rusia mengatakan bahwa Damaskus memiliki informasi bahwa Barat dan Turki mengirim anggota ISIS ke Ukraina.
Riyad Haddad, duta besar Suriah untuk Rusia, mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa Barat dan Turki mengirim anggota kelompok teroris ISIS ke Ukraina.
Baca Juga : Wartawan Jerman Hadapi Penahanan Karena Laporkan Kejahatan Ukraina di Donbass
Dia menyatakan: Kami tidak terkejut bahwa Amerika Serikat, Barat dan Turki mengirim militan dari organisasi teroris ISIS dan Jabhat al-Nusra dari Idlib ke Ukraina karena kelompok-kelompok ini, meskipun disebut berbeda, tapi mereka adalah alat yang digunakan Barat untuk melawan orang-orang yang cinta damai.
Diplomat Suriah ini menambahkan: Dengan cara ini, mereka mengubah Ukraina menjadi pusat teroris dan tentara bayaran, tanpa menyadari konsekuensi negatif dari kebijakan semacam itu bagi keamanan global.
Sebelumnya, Sergei Ivanov, kepala layanan pers Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, mengatakan bahwa Amerika Serikat secara aktif merekrut elemen ISIS untuk berpartisipasi dalam konflik di Ukraina sebagai tentara bayaran.
Baca Juga : Tentara Bayaran Turki Tembak Seorang Anak Suriah di Pinggiran Hasakah
Kantor berita Sputnik baru-baru ini mengutip sebuah sumber dan menulis bahwa Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) sedang merekrut elemen-elemen ISIS untuk dikirim ke Ukraina.
Sumber tersebut mengatakan: Menurut informasi yang tersedia, Badan Intelijen Pusat AS secara aktif merekrut pasukan ISIS yang dipenjara di penjara-penjara dan kamp-kamp di bawah kendali milisi Kurdi Suriah di timur laut negara ini.