Bagaimana Cara AS Menjarah Minyak dari Suriah?

Bagaimana Cara AS Menjarah Minyak dari Suriah

Damaskus, Purna Warta – Rangkaian konvoi truk tanker yang melewati penyeberangan ilegal al-Waleed menjadi bukti terkait bagaimana AS menjarah minyak Suriah.

Dilansir dari kantor berita resmi Suriah, SANA, sumber-sumber lokal di desa Al-Suwaidiyah, yang terletak di pinggiran utara Al-Ya’rubiyah, mengatakan, “Sebuah konvoi milik pasukan pendudukan Amerika yang terdiri dari 37 truk tanker yang membawa minyak curian dari al-Jazirah di Suriah, berangkat ke Irak melalui penyeberangan ilegal al-Waleed.

Baca Juga : Reaksi Sana’a atas Pengumuman Utusan Baru PBB untuk Yaman

Sumber-sumber lokal tersebut menyebutkan bahwa sejumlah truk tanker yang membawa peti-peti besar yang terkunci dan tertutup, mengiringi konvoi yang dikawal sejumlah kendaraan yang dilengkapi berbagai senapan mesin milik milisi Pasukan Demokratik Kurdistan Suriah yang berafiliasi dengan penjajah Amerika.

Pasukan AS dalam beberapa bulan terakhir, berkoordinasi dengan milisi SDF yang didukung AS di Suriah utara, memindahkan ratusan truk minyak dan sumber daya alam yang dicuri dari negara itu ke Irak.

Upaya Amerika baru-baru ini untuk mencuri minyak Suriah datang dalam koordinasi dengan militan SDF.

Selasa lalu, beberapa menteri menghadiri Pertemuan Koalisi Internasional Melawan ISIS yang dipimpin AS untuk menyerukan pembukaan kembali penyeberangan perbatasan Suriah, dan mengklaim bahwa mereka akan dapat mengirim bantuan kepada rakyat Suriah.

Pernyataan itu muncul saat pasukan AS, bekerja sama dengan milisi Kurdi Suriah yang dikenal sebagai SDF, yang menguasai sebagian besar ladang minyak di wilayah al-Jazirah Suriah, menggunakan penyeberangan ilegal untuk mencuri minyak dan sumber daya lainnya.

Baca Juga : Tareq Khouri Serukan Perluasan Hubungan Diplomatik Yordania – Suriah

Mereka membawa peralatan militer dan logistik ke daerah kaya minyak di Suriah untuk mendukung kelompok pendukung mereka.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Pengungsi Suriah menanggapi pernyataan tersebut dengan menyatakan:

“Kebutuhan kemanusiaan rakyat Suriah tidak dapat dipenuhi melalui beberapa penyeberangan perbatasan, terutama karena penyeberangan ini digunakan oleh negara-negara asing untuk menyelundupkan senjata, uang, dan teroris ke Suriah.”

“Di sisi lain, bantuan diduga kuat sampai kepada kelompok teroris melalui perbatasan ilegal tersebut sehingga mereka dapat mendominasi daerah-daerah sekitar. Bantuan-bantuan ini dijual dengan harga tinggi di pasar gelap.”

Sebelumnya pada Maret tahun lalu, Ghassan Khalil, gubernur al-Hasakah di Suriah, mengatakan kepada surat kabar Lebanon al-Akhbar bahwa ada informasi yang kredibel tentang sebuah tangki penyimpanan minyak di daerah Natramish dekat Sungai Tigris di kota Malikiyah.

Dia mengkonfirmasi penyelundupan minyak ke wilayah Irak dan mengatakan bahwa setiap hari, sejumlah besar tanker bahan bakar melakukan perjalanan ke Irak melalui persimpangan ilegal Mahmudiyah yang dikendalikan oleh teroris, sementara sekitar 140 tanker bahan bakar diangkut setiap hari ke daerah yang dikendalikan pemerintah melalui vendor lokal.

Dia telah menyatakan, “Amerika memerintahkan pasukan SDF untuk tidak memasukkan turunan minyak ke daerah-daerah yang dikuasai pemerintah di bawah Hukum Caesar.”

Milisi Kurdi yang dikenal sebagai Pasukan Demokrat Suriah (SDF) menandatangani perjanjian dengan perusahaan minyak Amerika pada Agustus tahun lalu untuk menjual minyak.

Baca Juga : Rusia: Teroris Bersiap Lancarkan Serangan Kimia ke Idlib

Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut perjanjian yang ditandatangani antara militan SDF dan perusahaan minyak Amerika sebagai pencurian minyak Suriah; sebuah pencurian dengan pengawasan dan dukungan dari pemerintah AS. Kementerian terkait juga menekankan bahwa perjanjian itu tidak sah dan ilegal.

Menurut IRNA, Pasukan Demokrat Suriah adalah milisi yang berafiliasi dengan militer AS yang berbasis di Suriah timur dan timur laut.

Pemerintah Suriah telah berulang kali menekankan bahwa keberadaan milisi tersebut dan juga Amerika di timur laut Suriah tidak memiliki tujuan selain menjarah minyak. Kehadiran mereka juga melanggar hukum dan ilegal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *