Riyadh, Purna Warta – Arab Saudi dan Iran tampaknya bergerak menuju rekonsiliasi menyeluruh ketika Riyadh mengungkapkan harapan untuk fase baru hubungan dengan Tehran.
Dewan Menteri Saudi mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang menegaskan aspirasi mereka untuk meningkatkan hubungan berdasarkan kepentingan bersama dan saling menghormati.
Baca Juga : Perluas Pengaruh BRICS, Para Pemimpin Dunia Berkumpul di Afrika Selatan
“Aspirasi Arab Saudi untuk memulai fase baru hubungan dengan Iran, berdasarkan kepentingan bersama dan saling menghormati antara kedua negara, dan pada langkah-langkah yang diambil menuju implementasi perjanjian untuk melanjutkan hubungan kedua negara yang ditandatangani Maret lalu,” kata pernyataan itu.
Iran dan Arab Saudi memutuskan untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah 7 tahun, berdasarkan kesepakatan yang ditengahi Tiongkok pada bulan Maret. Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada tahun 2016 setelah sekelompok pengunjuk rasa Iran menyerang kedutaan Riyadh di Teheran sebagai protes atas eksekusi seorang ulama Syiah terkemuka di Saudi.
Pernyataan itu muncul setelah kunjungan menteri luar negeri Iran ke negara Arab awal bulan ini.
Hossein Amir Abdollahian menyebut perjalanan tersebut sebagai “awal dari pertemuan para pemimpin kedua negara”, merujuk pada kunjungan presiden Iran di masa depan ke Arab Saudi. Para pejabat Saudi juga telah diundang ke Iran namun belum ada tanggal yang ditentukan untuk kemungkinan kunjungan tersebut.
Dalam konferensi pers bersama dengan Amir Abdollahian, Menteri Luar Negeri Saudi mengatakan kunjungan tersebut akan menjadi “platform penting dalam sejarah kedua negara dan jalur keamanan regional.”
Baca Juga : Editorial Surat Kabar Iran: Israel Berada dalam Mimpi Buruk
Selama kunjungannya, diplomat top Iran juga bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah untuk membahas peluang kerja sama di masa depan dan perkembangan di arena regional dan internasional.