Damaskus, Purna Warta – Kementerian Pertahanan Turki mengklaim bahwa operasi militer udara negara itu, yang dimulai pada Minggu pagi (20/11) di Suriah utara, didasarkan pada prinsip pertahanan diri.
Menurut laporan Sputnik, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan bahwa operasi udara negaranya terhadap posisi Satuan Pertahanan Rakyat (Yekîneyên Parastina Gel, YPG) di Suriah utara dilakukan sesuai dengan prinsip hak untuk membela diri dan Piagam PBB Pasal 51.
Baca Juga : Serangan Udara Turki di Daerah-Daerah di Irak dan Suriah
Operasi milAngkatan Udara Turki dilakukan setelah serangan teroris di Istanbul dan Pemerintah Turki mengatakan bahwa elemen-elemen dari Satuan Pertahanan Rakyat yang berafiliasi dengan kelompok teroris PKK adalah biang keladinya. Sedangkan teroris PKK, dengan menerbitkan pernyataan, mengklaim bahwa mereka tidak berperan dalam operasi teroris di Istanbul.
Pesawat tempur Turki menargetkan kota Kobani di Ain al-Arab di provinsi Aleppo di Suriah utara saat fajar pada hari Minggu.
Dalam hal ini, kantor berita Kurdi Hawar News Agency mengumumkan bahwa serangan udara tentara Turki menargetkan pusat kota Kobani.
Turki juga membombardir desa Beloniyah di al-Shahba dan Dehr al-Arab di timur laut wilayah Zarkan di al-Hasakah.
Farhad Shami, direktur pusat media Pasukan Demokratik Suriah, menulis di Twitter-nya: Kota yang mengalahkan ISIS kini dibombardir oleh pesawat-pesawat tempur Turki.
Para aktivis dan media Kurdi juga menerbitkan video di jejaring sosial yang menunjukkan pemboman beberapa daerah oleh Turki. Pengeboman Turki terjadi setelah Washington memperingatkan tentang kemungkinan operasi militer Turki dalam waktu dekat.
Baca Juga : Sana’a: Setiap Hari Lebih dari 80 Bayi Meninggal Saat Lahir
Pada hari Jumat, Departemen Luar Negeri AS merekomendasikan agar warganya tidak melakukan perjalanan ke Suriah utara dan Irak karena kemungkinan aksi militer oleh Turki.
Konsulat Jenderal AS di Erbil mengumumkan pada Jumat malam dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sedang memantau laporan terpercaya dan sumber terbuka tentang kemungkinan aksi militer Turki di Suriah utara dan Irak utara dalam beberapa hari mendatang.