Damaskus, Purna Warta – Menteri luar negeri Suriah mengatakan bahwa dukungan negaranya untuk Palestina adalah salah satu alasan utama untuk memulai perang dan konflik di Suriah dengan dukungan asing.
Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad mengatakan wilayah yang diduduki AS di negaranya akan segera berada di bawah kendali pemerintah Bashar al-Assad.
Baca Juga : Daerah Zeinabiah di Damaskus setelah Serangan Israel
Amerika Serikat dan pasukan sekutunya, milisi Kurdi Suriah, telah menguasai sebagian besar wilayah timur Suriah. Wilayah Suriah timur yang memasok sebagian besar minyak, gas, dan makanan Suriah saat ini diduduki oleh pasukan-pasukan tersebut. Damaskus telah mengkritik Washington karena mencuri sumber daya alam Suriah dan telah berulang kali meminta Amerika Serikat untuk menarik pasukannya.
Menurut Sputnik, Faisal Mekdad mengatakan dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Ikhbaria: Kehadiran ilegal AS di wilayah Al-Jazirah di Suriah utara akan segera berakhir, dan wilayah yang diduduki AS akan segera berada di bawah kendali pemerintah Damaskus.
Kepada para militan yang disebut Pasukan Demokratik Kurdi Suriah (SDF), Mekdad ingin mereka memahami bahwa Amerika Serikat pada akhirnya akan meninggalkan Suriah dan meninggalkan mereka.
Baca Juga : Pejabat AS: Kami Tidak Mencari Perubahan Rezim di Suriah
Di bagian lain wawancara, Faisal Mekdad menyatakan bahwa dukungan mendasar Damaskus untuk gerakan Palestina dan upaya Damaskus untuk membebaskan wilayah pendudukan di Dataran Tinggi Golan dan Lebanon selatan adalah salah satu alasan utama dimulainya konflik Suriah 2011.
Mekdad menambahkan: Mengingat komitmen keras Suriah untuk sikap ini, serta posisi strategis dan pengaruhnya di wilayah Suriah atas, negara-negara yang berperang telah berusaha untuk mempengaruhi kebijakan Damaskus. Mereka menggunakan terorisme setelah upaya mereka gagal.
Faisal Mekdad menyatakan bahwa upaya yang didukung oleh negara-negara asing untuk menghancurkan Suriah telah gagal.
Baca Juga : Unit Rudal Yaman Tembak Jatuh Drone Buatan Turki
Sejak 2017, pasukan AS telah menduduki daerah yang kaya akan sumber minyak dan makanan dengan dalih memerangi ISIS. Namun, berbagai bukti menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak memerangi kelompok teroris.
Pejabat-pejabat Suriah dan media-media yang ada telah berulang kali menyatakan bahwa Amerika Serikat dan pasukan yang didukung Washington telah dan terus mencuri sumber daya alam Suriah.
Mantan Presiden AS, Donald Trump telah berulang kali menyatakan selama kepresidenannya bahwa tujuan AS di Suriah adalah untuk mengekstraksi minyak dari negara itu.
Baca Juga : Serangan Israel Sebabkan 3 Warga Sipil Suriah Tewas