Al-Zahar: Jika Kita Kerja Sama dengan Iran dan Suriah, Palestina Dapat Dibebaskan

Zahar

Al-Quds, Purna Warta – Seorang anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menekankan bahwa gerakan itu bersama dengan Iran dan Suriah memiliki kemampuan untuk membebaskan wilayah pendudukan.

Pada peringatan 33 tahun berdirinya gerakan Hamas, Mahmoud al-Zahar, anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), menekankan mengenai kekuatan poros perlawanan terhadap pendudukan Israel.

“Saya percaya Iran,” kata seorang anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina tersebut, menurut situs berita Al-Alam al-Harbi. “Jika kita bekerja sama dengan negara ini dan Suriah, kita bisa membebaskan wilayah pendudukan. Inilah pihak-pihak yang bisa diandalkan,” tambahnya.

“Kita harus mengembangkan alat yang terbaik dan kita pun harus selalu mengantisipasi setiap agresi musuh Israel terhadap kita. Kita harus memperhitungkan dalam perhitungan yang tepat atas agresi Israel akan terulang Kembali,” tambah Mahmoud al-Zahar.

Dia menambahkan: “Normalisasi hubungan dengan Zionis yang telah terjadi sekarang adalah penurunan terburuk di dunia Arab dan dunia Islam selama periode ini. Kompromi ini juga merupakan tingkat dukungan tertinggi bagi musuh. Kami menghadapi gerakan Zionis-Arab yang membeli kesetiaan kepada orang-orang Zionis dan sekutunya dengan miliaran dolar; tapi itu tidak akan mempengaruhi kami.”

Al-Zahar melanjutkan: “Hamas tidak bisa setuju dengan rencana pihak Otoritas Nasional Palestina, begitu juga sebaliknya.”

“ONP mencapai titik di mana pihaknya telah  mengabaikan semua pihak di Palestina dan pergi sendiri tanpa berkonsultasi dengan pihak manapun untuk menandatangani Kesepakatan Oslo,” kata seorang anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina.

Mahmoud al-Zahar melanjutkan: “Kesalahan kami adalah, dalam perjanjian Mekah (perjanjian antara Hamas dan Fatah), kami meninggalkan sebagian dari pemerintah dan ketika kami meninggalkannya, mereka menyerang kami dengan senjata. Apa yang terjadi dalam perjanjian Mekah pada hakikatnya adalah suatu kekeliruan.”

Al-Zahar juga mengkritik ONP karena hubungannya dengan rezim Zionis, dan mengatakan bahwa Ramallah tidak bisa tidak setuju dengan apa yang dikatakan Zionis dan hal ini menyebabkan kegagalan rekonsiliasi.

Mahmoud al-Zahar melanjutkan: “Mendamaikan perlawanan dengan orang yang bekerja sama dengan penjajah susa terjadi. Perlawanan rakyat tidak dapat didamaikan dengan adanya koordinasi dan Kerjasama keamanan dengan rezim Zionis.”

Al-Zahar mengacu pada langkah baru-baru ini oleh Otoritas Nasional Palestina untuk melanjutkan koordinasi keamanan dengan rezim Zionis, yang selama ini telah ditangguhkan.

Baca juga: AS Dukung Angkatan Udara Saudi dengan Menjual Jet Tempur F-15SA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *