Agen Rusia Blokir Akses Web CIA dan FBI Karena Sebarkan Informasi Palsu

Agen Rusia Blokir Akses Web CIA dan FBI Karena Sebarkan Informasi Palsu

Moskow, Purna Warta Pengawas komunikasi Rusia, Roscomnadzor, telah membatasi akses pengguna ke situs web Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dan Biro Investigasi Federal (FBI) karena menyebarkan informasi palsu.

Layanan Roscomnadzor, yang menyediakan data tentang pembatasan akses ke situs web dan halaman web, melaporkan pada hari Jumat (27/1) bahwa akses dari Rusia telah dibatasi ke situs web di www.cia.gov dan www.fbi.gov., dan beberapa situs web untuk menyebarkan informasi yang tidak akurat dan palsu, menurut kantor berita Tass.

Baca Juga : Perlawanan Palestina Puji Operasi Al-Quds Timur Sebagai Pembalasan Atas Pembantaian Jenin

“Roscomnadzor telah membatasi akses ke beberapa sumber daya yang dimiliki oleh organisasi pemerintah dari negara-negara yang bermusuhan untuk penyebaran materi yang ditujukan untuk mendestabilisasi situasi sosial dan politik di Rusia,” kata agensi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Rusia telah terlibat dalam operasi militer khusus di Ukraina sejak Februari tahun lalu, dengan negara-negara Barat mengambil sisi berlawanan dan memberikan dukungan keuangan, militer, dan intelijen habis-habisan kepada Kiev.

Sementara itu, pemerintah AS telah ditunjuk oleh banyak orang sebagai “penyebar disinformasi terbesar” di dunia.

China juga menggambarkan pemerintah AS sebagai pembuat kebohongan terbesar, setelah sebuah artikel yang diterbitkan di situs web Departemen Luar Negeri AS menuduh Beijing membantu Rusia memproduksi propaganda melawan Ukraina.

“Amerika Serikat menuduh China membantu Rusia menyebarkan informasi palsu, yang merupakan bentuk tipikal dari informasi palsu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

Baca Juga : Sebelumnya Swedia Kali Ini Denmark Lakukan Penodaan Alquran

“Amerika Serikat mengarang artikel semacam itu, yang sekali lagi membuktikan bahwa Amerika Serikat pantas disebut sebagai pembuat kebohongan terbesar,” kata Zhao.

“Dari apa yang disebut ‘genosida’ hingga virus Wuhan, dari serangan peretas hingga pangkalan militer di luar negeri, Amerika Serikat telah melakukan terlalu banyak untuk mencoreng China,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *