AEOI: Iran Laporkan Kepada IAEA Tentang Natanz Meskipun Tidak Ada Kewajiban

AEOI Iran Laporkan Kepada IAEA Tentang Natanz Meskipun Tidak Ada Kewajiban

Tehran, Purna Warta Iran telah memberi tahu badan nuklir PBB tentang rencananya untuk merelokasi kegiatan kompleks TESA di Karaj ke kota Natanz, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengatakan pada hari Jumat (17/6).

Dalam sebuah wawancara dengan Nour News, yang berafiliasi dengan badan keamanan utama negara Iran, Behrouz Kamalvandi mengatakan langkah itu diambil untuk mengintensifkan langkah-langkah keamanan di sekitar fasilitas nuklir Iran.

Baca Juga : Dubes Iran: Rusia Adalah Negara Tetangga Prioritas Utama Dalam Kerja Sama

Mengacu pada sabotase tahun lalu di kompleks TESA, juru bicara AEOI mengatakan pemindahan beberapa kegiatan ke daerah dekat situs nuklir Natanz bertujuan untuk mencegah terulangnya serangan semacam itu.

Kompleks di Karaj, di pinggiran Teheran, mengalami serangan sabotase pada Juni tahun lalu. Pihak berwenang Iran menyalahkan Israel sebagai pihak yang melakukan sabotase tersebut. Serangan itu merusak kamera pengintai di lokasi.

Menanggapi laporan di media Barat tentang kegiatan konstruksi di dekat situs nuklir Natanz, Kamalvandi mengatakan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah diberitahu tentang hal itu, meskipun Iran tidak memiliki kewajiban untuk memberikan informasi tersebut kepada badan tersebut.

Sebuah laporan di New York Times pada hari Kamis (16/6), mengutip keterangan dari pejabat intelijen Israel dan Amerika yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Iran sedang menggali jaringan terowongan besar di selatan situs nuklir Natanz.

Baca Juga : Putin: Era Dunia Unipolar Sudah Berakhir

Laporan itu mengatakan bahwa pejabat administrasi Biden telah mengetahui masalah pembangunan fasilitas baru tersebut selama lebih dari setahun, tetapi hal itu tidak terlalu mengkhawatirkan.

Kamalvandi mengatakan Iran tidak memiliki kewajiban melakukan pengamanan untuk memberi laporan kepada badan nuklir PBB tentang kegiatannya yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan pasif fasilitas nuklirnya dan mendirikan bengkel bawah tanah untuk merelokasi beberapa kegiatan ke lokasi baru, akan tetapi pihaknya masih tetap memberikan laporan kepada badan tersebut tentang semua tindakannya.

Kamalvandi menggambarkan tindakan Iran sebagai  suatu hal yang sepenuhnya transparan dan mengecam media pemberitaan yang berafiliasi dengan Israel karena telah memberitakan kekeliruan mengenai program nuklir damai negara itu.

Dia juga mengecam badan nuklir PBB karena gagal memenuhi mandat teknisnya dan gagal mengutuk tindakan teroris terhadap fasilitas nuklir Iran.

Baca Juga : Pembunuh Syahid Soleimani Menceritakan Detail Operasi Pembunuhan

Tehran dan IAEA telah berselisih baru-baru ini setelah badan nuklir PBB mengadopsi resolusi anti-Iran yang didorong oleh AS dan sekutu Eropanya pada pertemuan dewan gubernur badan tersebut.

Sebelum pertemuan, kepala IAEA Rafael Grossi melakukan perjalanan senyapnya ke Israel, di mana ia bertemu dengan pejabat senior rezim, termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett.

Perkembangan buruk ini hanya memperumit upaya dalam menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, juga dikenal sebagai rencana aksi komprehensif bersama (JCPOA), di tengah pembicaraan yang terhenti di Wina.

Sebelumnya pada hari Jumat, menteri luar negeri Iran Husein Amir Abdullahian menegaskan kembali komitmen negaranya untuk pembicaraan yang berorientasi pada hasil, sambil menyerukan AS untuk meninggalkan “sanksi gila”- nya.

Dia juga mendesak IAEA untuk “fokus pada tugas teknis daripada mengadopsi pendekatan politis.”

Baca Juga : Wakil Menlu: Iran Akan Cegah Iranfobia Dari Zionis

Pada hari Rabu, Kamalvandi telah menyarankan kepala badan nuklir PBB untuk menahan diri dari  usaha yang menyebabkan situasi lebih rumit melalui pernyataan politiknya.

Peringatan itu muncul setelah Grossi meminta Iran untuk melanjutkan pembicaraan tentang menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015.

“Saya secara damai menyarankan Rafael Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional, untuk mengambil jarak dari membuat pernyataan yang tidak profesional tentang warna politik yang ditujukan untuk konsumsi media”, kata Kamalvandi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *