Abu Dhabi Makin Dekat dengan Tehran, Israel Ogah Jual Sistem Pertahanan ke UEA

Abu Dhabi Makin Dekat dengan Tehran, Israel Ogah Jual Sistem Pertahanan ke UEA

Tel Aviv, Purna Warta Uni Emirat Arab mendesak Israel untuk menjual sejumlah unit sistem pertahanan udara ke Abu Dhabi yang bernilai hingga miliaran dolar. Namun Tel Aviv saat ini menolak untuk menjual sistem tersebut ke UEA seperti dilaporkan Israel Hayom.

Menurut situs web Israel National News, sumber-sumber di Yerusalem yang diduduki khawatir terhadap sikap yang dipilih oleh UEA saat ini. Abu Dhabi baru-baru ini tengah melakukan langkah-langkah pendekatan dengan Iran. Untuk itu pihak Israel menjadi semakin hati-hati dan menahan diri untuk menjual senjata kepada UEA.

Baca Juga : Mahmoud Abbas Ajak AS, Israel dan Sejumlah Negara Arab Bicarakan Kejelasan Perbatasan Palestina

Menurut laporan itu, sebelum penandatanganan kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel yan juga dikenal dengan perjanjian Abraham, UEA ingin membeli baterai untuk sistem pertahanan udara canggih yang dikembangkan oleh Israel, terutama sistem Iron Dome dan David Sling.

Laporan itu menambahkan: “Setelah penandatanganan Perjanjian Ibrahim dan pembentukan hubungan diplomatik antara Israel dan Uni Emirat Arab, tekanan UEA pada masalah ini meningkat, dan Israel menolak untuk memajukan perjanjian ini.”

“Alasannya adalah, pertama dan paling penting adalah aspek keamanan: ada elemen Iran di dalam UEA setiap saat. Keberadaan sistem [pertahanan] yang sensitif ini di negara yang dapat diakses dengan mudah oleh Iran bukanlah sesuatu yang bisa diterima Israel saat ini,” tulis media itu.

Baca Juga : Puluhan Ribu Warga Austria Lakukan Demo Menolak Pembatasan dan Vaksin Wajib

Sebelumnya, media Israel, Israel Hayom melaporkan bahwa rezim Zionis sangat khawatir dan kecewa dengan Uni Emirat Arab yang berusaha menjalin hubungan baik dengan Iran.

Selain itu media Israel lainnya juga menyayangkan sikap UEA saat ini terhadap Iran dan menulis, “Kedekatan UEA dengan Iran dan Israel di saat yang sama tidak dapat diterima,” katanya. “Ada keprihatinan mendalam, terutama karena ribuan orang Israel melakukan perjalanan ke UEA dan disambut dengan hangat, tetapi kehadiran orang Iran mungkin berbahaya.”

Pejabat tinggi keamanan Zionis menggambarkan kunjungan Tahnoon bin Zayed ke Teheran sebagai “kebetulan yang langka” dan menambahkan: “Rute yang baru dibuat antara Teheran dan Abu Dhabi sedang dilihat dengan mata terbuka. “Jika pintu Iran dan UEA dibuka satu sama lain, seluruh cerita ini (perluasan hubungan Israel-UEA) dapat berubah ke arah yang buruk.”

Ahronoth menulis bahwa Penasihat Keamanan Nasional UEA, dalam pertemuan dengan timpalannya dari Iran Ali Shamkhani, mengatakan bahwa Iran adalah negara besar dan kuat di kawasan itu, yang terletak di posisi geopolitik yang unik dan merupakan titik koneksi antara timur dan barat dunia.

Baca Juga : Tentara Yaman Sergap Tentara Bayaran Riyadh di Ma’rib Timur

Menurut surat kabar itu, kedekatan antara Iran dan negara-negara Arab di Teluk Persia tidak hanya menjadi perhatian rezim Zionis hari ini, tetapi juga pembicaraan Wina dan kemungkinan kesepakatan tentang program nuklir Iran adalah biang kekhawatiran Zionis lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *