Beirut, Purna Warta – Militer bersenjata Lebanon langsung merespon cepat insiden penembakan beberapa pihak ke para demonstran di depan Pengadilan di Beirut. Mereka mengadakan pemburuan dan penelusuran ke jalanan untuk menemukan para pelaku.
Al-Jazeera terkait hal ini melaporkan bahwa penyelidikan ini berhasil menangkap 9 orang, salah satu dari mereka berkewarganegaraan Suriah.
Baca Juga : Reaksi Yaman terhadap Perkembangan di Afghanistan dan Lebanon
Sementara militer Lebanon menyatakan bahwa hubungan terus dilakukan untuk mengontrol situasi dan mencegah fitnah.
Militer Lebanon, menurut laporan al-Jazeera, akan bersikap tegas terhadap para pelaku. Unit militer juga bersiap siaga untuk mencegah aksi penembakan kedua kali.
Presiden Lebanon, Michel Aoun menanggapi insiden berdarah ini dan menyatakan bahwa menggunakan senjata tidak bisa diterima kali ini. Pemerintah akan menjamin kebebasan berpendapat.
Presiden menegaskan bahwa dirinya tidak akan membiarkan hal serupa terjadi lagi. Tidak akan membiarkan penculikan warga demi keuntungan privasi.
“Yang terjadi hari ini tidak bisa diterima… Jalanan bukanlah tempat untuk mengkritik… Menciptakan basis atau langkah instabilitas juga tidak berguna,” jelasnya.
Baca Juga : Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman: Proyek Israel di Kawasan Menuju Keruntuhan
Undang-Undang Dasar, menurut Presiden Aoun, adalah jalan keluar untuk krisis ini. UUD bukanlah ancaman.
“Secara keamanan dan keadilan, insiden hari ini akan diselidiki. Kami akan terus bangun hingga hasil didapatkan,” jelasnya.