1 Tahun Sejak Normalisasi dengan Israel, Rakyat Maroko Demo Menentang Pemerintah

1 Tahun Sejak Normalisasi dengan Israel, Rakyat Maroko Demo Menentang Pemerintah

Rabat, Purna Warta Ratusan orang di Maroko menggelar demonstrasi untuk menunjukkan pentangan mereka kepada keputusan pemerintah Maroko melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Hal itu dilakukan di hari bertepatan dengan saatu tahun setelah kesepakatan itu dijalin.

Orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang digelar di seluruh negeri pada Rabu malam tersebut. Banyak dari mereka membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan “Front Maroko dalam Mendukung Palestina dan Menentang Normalisasi”. Terlibat dalam demonstrasi tersebut 15 organisasi politik, serikat pekerja dan hak asasi manusi. Seluruhnya menegaskan solidaritas dengan bangsa Palestina dan mengutuk normalisasi hubungan Maroko dengan rezim Tel Aviv.

Baca Juga : Peringatan Yaman ke Koalisi Saudi: Api Yaman akan Bakar Tahtamu

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan yang mengecam normalisasi, dan menuntut pembatalan perjanjian, yang mereka gambarkan sebagai penjanjian yang “tidak menyenangkan.”

Mereka juga meneriakkan slogan-slogan seperti: “Maroko adalah tanah bebas saya dan Zionis harus pergi”, “Di saat Palestina melawan justru pemerintah kita malah bernormalisasi”, “Kami mencintai Palestina dengan sepenuh hati,” dan “Tidak untuk normalisasi.”

Menanggapi demonstrasi besar-besaran ini, pasukan keamanan Maroko kemudian turun tangan untuk membubarkan massa, terutama di ibu kota Rabat dan kota pelabuhan barat Casablanca.

Baca Juga : Pesta Natal Saudi, Konser Terbesar Kawasan dengan 13 Penyanyi

“Zionis penjajah Palestina berusaha untuk menduduki Maroko juga, dan menyabotnya secara ekonomi, politik dan sosial,” kata Abdel Samad Fathi, seorang pengunjuk rasa.

Fathi menggarisbawahi bahwa “Front Maroko yang Mendukung Palestina dan Melawan Normalisasi” dengan tegas menentang normalisasi hubungan dengan Israel, dan menyerukan kepada semua orang Maroko untuk menolaknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *