Purna Warta – Terjadi longsor di Ethiopia pada hari Minggu dan Senin lalu yang menelan korban lebih dari 200 orang dan menurut staff PBB jumlah korban tewas bisa mencapai 500 orang.
Hujan deras di daerah pegunungan Gofa menimbulkan tanah longsor pada hari Minggu lalu dan diikuti tanah longsor susulan pada hari berikutnya yang menjebak ratusan warga dan tim penyelamat yang sedang berusaha menyelamatkan korban longsor pertama.
Baca juga: Geng Anak Muda Di Papua Nugini Bantai Wanita dan Anak-Anak
Jumlah korban tewas dalam bencana longsor ini sampai hari Selasa (23/07) mencapai 229 orang menurut badan penanggulangan bencana nasional Ethiopia.
OCHA atau badan PBB urusan kemanusiaan mengatakan bahwa lebih dari 15.000 warga terdampak harus dievakuasi segera khawatir ada longsor susulan berikutnya.
Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilanjutkan. Beberapa foto beredar di media sosial dimana para petugas daerah Gofa sedang menjalankan proses pencarian dengan menggali tanah menggunakan tangan kosong.
Gofa adalah sebuah daerah terpencil di bagian Selatan Ethiopia. Bencana ini terjadi setelah berlalunya musim hujan besar yang biasa terjadi di antara bulan April dan Mei.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan belasungkawa kepada para korban bencana ini dan melalui juru bicaranya Guterres menyampaikan bahwa ia sangat sedih.
Ethiopia sendiri sangat rentan terhadap bencana kekeringan, banjir dan bencana terkait musim lainnya. Pada 2016 sebuah bencana longsor menewaskan 41 orang setelah hujan deras yang mengguyur daerah Wolaita.