Purna Warta – Dunia warta Amerika diributkan kabar tentang upaya baru Arab Saudi untuk mempermak wajah di AS.
Petinggi Saudi berupaya membangun satu stasiun media digital baru di Washington. Media tersebut akan dijadikan senjata menekan Gedung Putih dan Kongres. Demikian Saudileaks melaporkan, 9/7.
Tentunya langkah ini diputuskan untuk merubah sikap pemerintah Amerika Serikat yang kurang mesra melihat Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Saudi, karena banyak terlilit masalah HAM dan kejahatan lainnya.
CNBC menuliskan bahwa berdasarkan laporan keuangan yang diserahkan ke Departemen Pengadilan Amerika, proyek ini dikaitkan dengan salah satu perusahaan Saudi untuk pengembangan dan investasi teknologi, TAQNIA.
Proyek ini merupakan salah satu pengembangan usaha untuk menarik perhatian anggota satu kelompok demi menjalankan tekanan dan lobi di pemerintahan pimpinan Joe Biden dan Dewan Senat.
Demi tujuan ini, platform ini akan menarik beberapa jurnalis dan media khusus dari Amerika bahkan internasional seperti Fox News, NPC dan al-Jazeera.
Koordinator proyek berada di tangan perusahaan Prime Time Media yang dipimpin oleh jurnalis Elie Nakouzi, orang dekat petinggi Saudi.
“Platform ini akan diaktifkan sebelum akhir tahun ini,” jelas Elie Nakouzi. Laporan dokumen menuliskan bahwa perusahaan Nakouzi akan menerima suntikan uang paling sedikit 1.6 juta dolar.
Upaya ini adalah bentuk reaksi dari hubungan panas Amerika-Saudi dalam kasus Jamal Khashoggi, di mana mayoritas organisasi internasional menunjuk Bin Salman sebagai dalang di belakang layar.
Website-website Amerika menguak detail platform baru Saudi ini. TAQNIA atau The Saudi Technology Development and Investment Company bermarkas di Riyadh, ibukota Saudi. Ini merupakan salah satu upaya Kerajaan dalam mengembangkan teknologi, inovasi dalam ilmu-ilmu kehidupan, kesehatan, keamanan, pertahanan, teknologi informasi dan hubungan.
Bahkan dalam dokumen disebutkan bahwa saat ini sebesar 75.000 dolar digelontorkan untuk membangun studio dan perlengkapan di Washington DC.