Washington, Purna Warta – Seorang pejabat DPR Amerika berkebangsaan Kuba-Amerika Mario Diaz Balart dan Maria Elvira Salazar mengajukan sanksi baru terhadap Kuba. Mereka menganggap bahwa Kuba adalah negara yang mensponsori terorisme. Aturan baru ini mencegah pemerintahan Biden dari membantu sektor swasta Kuba.
Baca Juga : NATO Memberikan Harapan Kosong Kepada Ukraina
Salazar menyebut bahwa sektor swasta adalah mitos di Kuba, sejumlah anggota atau orang yang terkait dengan pemerintahan memegang sebagian bisnis swasta. Diaz Balart memaksa pemerintahan Biden untuk tidak membantu sektor swasta Kuba dan mengancam untuk menahan dana bantuan untuk Ukraina.
Seorang organisir Pan-Afrika Netfa Freeman dalam diskusi bersama Sputnik mengatakan “aku berani berkata bahwa Kuba sudah mampu untuk menjalankan proyek sosialis yang paling revolusioner di dunia dan mampu untuk mandiri dalam tahapan tertentu serta menjalankan demokrasi populer” kata Freeman. “Banyak orng tidak melihat Kuba sebagai negara demokrasi akibat propaganda. Aku bisa katakan bahwa Kuba adalah salah satu negara paling demokrasi di muka bumi”.
“Amerika kini memiliki sanksi baru untuk Kuba yang menahan bantuan terhadap sektor swasta Kuba. Padahal mereka selalu menekankan dan bersikeras bahwa tidak ada sektor swasta di Kuba, semua dimiliki pemerintah Kuba” tambahnya. “Amerika dan negara-negara barat selalu mengirm pasukan dan menciptakan peperangan. Kuba justru seringkali mengirimkan para dokter dan guru dalam misi-misi sukarela.
Baca Juga : Sanksi Baru Untuk Kuba Dijatuhkan Oleh Amerika
Yolian Ogbu rekan Freeman menyebutkan bahwa permusuhan antara Amerika dan negara berbasis komunis ini sudah ada sejak puluhan tahun.