Moskow, Purna Warta – Tim keamanan siber Rusia menggagalkan lebih dari 90.000 serangan siber pada pemilu nasional pada 16 Maret lalu. Igor Lapunov wakil presiden Rostelecom bagian keamanan informasi mengatakan “lebih dari 90.000 serangan siber diluncurkan terhadap web-web pemilu, komisi pemilu umum dan sistem voting online. Ini adalah angka yang sangat besar dan 8 kali lebih banyak dari serangan siber pada pemilu tahun lalu.
Baca Juga : India Menepis Kekhawatiran AS Terkait Undang-Undang Baru
Serangan-serangan siber itu terlacak bersumber dari Ukraina dan alamat Ipnya terlacak bersumber dari Eropa bagian barat dan Amerika utara. Rusia menggagalkan usaha-usaha tersebut sekaligus melacak asal serangan.
Dewan federasi majlis tinggi Rusiav secara resmi menetapkan tanggal 17 Maret sebagai hari pemilu presiden. Namun komisi pemilihan umum mengumumkan bahwa proses pemilihan akan dilaksanakan secara 3 hari dari tanggal 15 hingga 17 Maret.
Baca Juga : Anggaran Militer Amerika Terlampau Mahal Untuk Alat-Alat Yang Rapuh
Terdapat empat kandidat yang bersaing merebut jabatan tertinggi negara. dari partai New People Vladislav Davankov, Petahana Vladimir Putin, dari Partai Liberal Demokrasi Rusia Leonid Slutsky dan dari Partai Komunis Rusia Nikolay Kharitonov.