Rusia dan Mali Meresmikan PLTS Terbesar di Afrika Barat

Bamako, Purna Warta – Rusia dan Mali pada hari Jum’at lalu meresmikan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di Afrika Barat. Proyek ini diadakan disaat Mali sedang kesulitan menyediakan listrik untuk banyak dari rakyatnya.

“PLTS ini dari segi ukuran akan meringankan krisis listrik yang kini sedang melanda negara kami” ujar Bintou Camara Menteri Energi Mali di tv nasional Mali.

Baca juga: Lukashenko Menyalahkan Amerika Atas Kematian Presiden Iran

Grigory Nazarov, ketua Novawind, perusahaan Rusia di bidang energi mengatakan bahwa PLTS itu akan meningkatkan suplai listrik Mali sebanyak 10 persen.  Nazarov mengatakan bahwa proyek Rusia dan Mali ini akan memakan waktu 1 tahun sampai selesai dengan investasi sebesar 217 juta dollar. PLTS ini akan dibangun di kota Sanankoroba dengan dengan Bamako, ibukota Mali serta akan membutuhkan lahan seluas 314 hektar.

Nazarov mengatakan bahwa PLTS itu didesain untuk bisa beroperasi secara stabil setidaknya untuk 20 tahun. Pembangkit listrik itu sendiri akan dikendalikan sepenuhnya oleh Kementerian Energi Mali  setelah 10 tahun.

Perusahaan energi nasional Mali belakangan ini sedang berjuang melunasi hutan lebih dari 330 juta dollar. Akibatnya, perusahaan tidak bisa menyediakan listrik untuk ibukota dan wilayah-wilayah lainnya di penjuru negara.

Baca Juga : 120 Organisasi HAM Mendesak Biden Untuk Menghormati ICC

Untuk mengatasi krisis ini maka dibuatlah rencana pembangunan PLTS dengan bantuan Rusia. Mali juga merancang 2 proyek PLTS lainnya dekat kota Bamako yang rencananya akan dimulai pada 28 Mei dan 1 Juni. 2 proyek itu akan ditangani oleh perusahaan Cina dan perushaan UEA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *