Purna Warta – Ratusan demonstran di Swiss menyuarakan pelarangan israel dalam olimpiade 2024 di Paris yang akan datang. Hal itu mereka suarakan berkaitan dengan genosida yang mereka lakukan di Gaza dan belum berhenti hingga kini.
Ratusan demonstran itu berkumpul di depan kantor Komite Olimpiade Internasional di Lausanne. Mereka mewarnai tangan mereka merah sebagai simbol kehancuran dan kematian di Palestina. Mereka kemudian meletakkan tangan mereka di pintu masuk gedung tersebut yang meninggalkan cap tangan merah demi meyakinkan komite supaya mengambil langkah melawan Israel.\
Baca juga: Standar Ganda Penyelenggara Olimpiade Paris
Para demonstran menyinggung bahwa komite hanya membutuhkan beberapa hari saja untuk memutuskan pelarangan Rusia dan Belarusia dari olimpiade akibat peperangan di Ukraina. Mereka mengangkat spanduk bertuliskan “mari kita larang Israel pelaku genosida mengikuti olimpiade”.
Para atlet Rusia dan Belarusia boleh ikut serta dalam olimpiade dengan beberaoa syarat. Mereka harus ikut secara netral atau tidak mewakili negaranya, mereka tidak boleh ikut serta dalam acara pembukaan olimpiade, mereka tidak boleh membawa bendera negara, tidak menyanyikan lagu kebangsaaan dan perwakilan resmi negara tidak boleh hadir dalam olimpade.
Keputusan-keputusan tersebut diambil oleh Komite Olimpiade Internasional yang berbasis di Swiss dimana disitulah para demonstran menjalankan aksinya menuntut pengambilan langkah. Para demonstran menjuluki Israel sebagai negara kriminal, dimana Pengadilan Internasional sudah mengeluarkan surat penangkapan sejumlah pejabat tinggi Israel.
Mereka juga menuntut supaya Presiden Prancis Emmanuel Macron memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Selain itu mereka menuntut Prancis supaya memutus suplai senjata ke Israel, melakukan boykot budaya dan akademis terhadap Israel dan mengakhiri perjanjian yang mengizinkan warga negara Prancis untuk bergabung dengan pasukan Israel. Sejauh ini terdapat 4.000 warga negara Prancis yang tergabung dalam operasi genosida di Gaza.