Purna Warta – Presiden Komite Olimpiade Palestina mengatakan bahwa ia tidak akan berjabat tangan dengan komite olimpiade Israel ataupun delegasi mereka kecuali mereka mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Presiden Komite Olimpiade Palestina Jibril Rajoub menyerukan supaya para atlet Israel dicekal dari kompetisi Israel ditengah genosida yang tengah berlangsung. Ia mengklaim bahwa tim Palestina tidak diberi instruksi tentang apa yang harus mereka lakukan jika berhadapan dengan Israel. Organisasinya akan melawan segala pelanggaran terhadap piagam olimpiade, ujar Rajoub.
Baca juga: Hutang Nasional Amerika Mencapai 35 Triliun Dolar
“sebelum kau tanya aku, coba tanya mereka, apakah mereka mengakui keberadaan warga Palestina dan hak kami sebagai negara merdeka di samping Israel sesuai aturan PBB” ujar Rajoub. “jika mereka memiliki komitmen ini, secara prinsip aku tidak masalah menjabat tangan siapapun yang mengakui hakku untuk menentukan jalan kami dan hak kami untuk ada”.
“tapi aku tidak akan berjabatan tangan dengan siapapun yang tidak melakukannya. Ini bukan masalah moral, ini adalah prinsip” tegas Rajoub.
Para atlet Ukraina tidak akan menjabat tangan atlet Rusia ataupun Belarusia dalam olimpiade ini. Rajoub mengatakan tidak ada perlakuan semacam itu pada para kontingen Palestina.
“para atlet Palestina dan aku sendiri akan mengikuti aturan IOC dan jika kami rasa bahwa terdapat kesalahan dari pihak kami, kami harus melawannya. Tapi bola ada di sisi lapangan satunya. Pergi tanyakan pada Presiden Komite Olimpiade Israel, bagaimana mereka menyemangati tentara mereka, bagaimana juara judo mereka melakukan ini. Jangan tanya korban, tanyalah pada pelaku” tegas Rajoub.
Rajoub menyinggung Peter Paltchik seorang judoka sekaligus pembawa bendera Israel dalam upacara pembukaan. Paltchik memosting di media sosial foto sebuah rudal Israel bertuliskan “dengan senang hati dariku” yang kemungkinan ditembakkan ke Gaza.