Purna Warta – Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan status darurat nasional selama dua bulan akibat krisis energi yang cukup parah. “Dengan ini mengumumkan status gawat darurat nasional terkait kekacauan domestik dan bencana publik. Hal mana disebbkan oleh situasi krisis dan gawat di sektor energi. Status ini diumumkan dalam rangka menjaga berlangsungnya pelayanan energi.” demikian pengumuman Presiden Ekuadorsebagaimana dinukil oleh Expreso News Agency.
Baca juga: Ukraina Akan Kalah Tahun Ini, Kata Pimpinan CIA
Polisi Ekuador dan kekuatan bersenjata akan mengerahkan pasukan untuk menjaga infrastruktur energi selama masa darurat. Tindakan tersebut diambil untuk menjaga lokasi-lokasi tersebut dari kemungkinan adanya sabotase ataupun serangan terorisme selama 2 bulan mendatang.
Baca Juga : Iran Puji Aljazair yang Ajukan Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB
Ekuador mengalami krisis energi yang cukp parah akibat penutupan PLTA di waduk kering yang merupakan pembangkit listrik utama negara. Pada hari Rabu (17/04) pemerintah Ekuador mengajukan pengaduan kepada jaksa agung terkait krisis terhadap 22 orang pejabat senior. Diantara mereka tedapat Andrea Arrobo mantan Perdana Menteri Ekuador. Ia dituduh membocorkan informasi penting yang bersangkutan dengan sistem energi negara.