Purna Warta – Rel kereta cepat Prancis menjadi target sejumlah aksi jahat seperti sabotase hingga pembakaran pada hari Jum’at yang merupakan hari pembukaan olimpiade. Serangan-serangan itu disebut sebagai serangan terhadap Prancis dan sabotase terkoordinir untuk mengacaukan olimpiade.
Baca juga: Putin Mendiskusikan Eskalasi Timur Tengah Dengan Assad
Perusahaan rel kereta Prancis SNCF mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa “sejumlah besar kereta dialihkan atau dibatalkan” mereka juga meminta para pelanggan yang bisa untuk membatalkan perjalanan mereka dan tidak datang ke stasiun.
Pada Jum’at sore sebagian pelayanan sudah kembali dilanjutkan kendati gangguan masih terus meluas. Hingga kini belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut, namun melihat skala dan presisi serangan bisa dipastikan bahwa aksi tersebut bukan sebuah aksi perusakan acak.
Salah satu sumber menyampaikan pada CNN bahwa intel Prancis sudah dikerahkan sepenuhnya untuk mencari pelaku dibalik penyerangan dan sabotase rel kereta tersebut. Sumber itu menyampaikan bahwa metode ini dulu digunakan oleh golongan sayap kiri. Akan tetapi belum ada bukti keterkaitan mereka dengan perisitwa yang terkini.
SNCF memperkirakan bahwa gangguan sistem kereta ini bisa mempengaruhi sekitar 250.000 pelanggan hari ini saja. Untuk seminggu kedepan diperkirakan gangguan ini bisa mempengaruhi sekitar 800.000 pelanggan sembari perbaikan diteruskan.
Para penumpang menunggu di luar Stasiun Gare du Nord dengan barang bawaan mereka karena ganguan sistem tersebut mengacaukan rencana perjalanan mereka. Seorang penumpang berusia 80 tahun menunggu selama 5 jam untuk kedua kalinya berharap ada kereta yang datang.