PM Bangladesh Mengundurkan Diri Menyusul Demonstrasi Berkepanjangan

PM Bangladesh Mengundurkan Diri

Purna Warta – PM Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dari jabatannya menyusul demonstrasi mematikan yang berkepanjangan. Pengunduran diri Sheikh Hasina menandai berakhirnya dominasi politiknya yang sudah hampir 15 tahun.

Baca juga: Demonstran Tutup Jalan Tol Tel Aviv, Tuntut Kesepakatan Tawanan

Mantan PM Bangladesh itu setelah mengundurkan diri, ia melarikan diri dan mendarat di India pada hari Minggu lalu.

Warga yang memenuhi jalanan segera bersorak dan merayakan berita tersebut. Sebagian demonstran menyerbu istana perdana menteri, menjarahi dan merusak bekas tempat Sheikh Hasina tersebut.

Beberapa jama setelah pengunduran diri PM Bangladesh tersebut, Presiden Mohammed Shahabuddin memerintahkan pembebasan matan PM Bangladesh Khaleda Zia dan seluruh pelajar yang dipenjara selama demonstrasi terkini yang menuntut sistem kuota dalam pekerjaan pemerintahan.

Presiden Shahabuddin mengatakan telah mengadakan pertemuan dengan pimpinan tentara dan para pejabat politik lainnya. Ia juga menambahkan bahwa pemerintahan sementara akan dibentuk, pemilihan baru akan dijalankan dan patroli nasional akan diadakan.

Satu hari setelah pengunduran diri Sheikh Hasina, parlemen Bangledesh dibubarkan. Pembubaran Parlemen yang dibentuk oleh Hasina ini merupakan salah satu tuntutan utama para demonstran yang akan membuka jalan untuk terbentuknya pemerintahan sementara.

Baca juga: Iran Pasti Akan Bereaksi terhadap Kejahatan Israel

Lebih dari 400 orang tewas dalam demonstrasi yang berlangsung selama berminggu-minggu di seluruh Bangladesh itu. Protes dimulai dengan damai pada awal Juli lalu dengan universitas-universitas melayangkan tuntutan untuk menghapus kuota pekerjaan pemerintahan. Namun perlahan berubah menjadi sebuah pergerakan anti pemerintahan.

Protes yang berkepanjangan itu berujung pada penyerbuan tempat tinggal Perdana Menteri, tak alam kemudian Hasina mengundurkan diri dan lari ke India. Para pemimpin Bangladesh kini sedang dalam tekanan untuk menetapkan pemerintahan sementara demi menghindari vakum kekuasaan yang bisa memicu kerusuhan lanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *