Tel Aviv, Purna Warta – Untuk pertama kalinya, seorang mantan petinggi senior Israel di militer mengakui peran Tel Aviv dalam teror Martir Qasem Soleimani, Jenderal Sepah Pasdaran atau militer Republik Islam Iran.
Tamir Hayman, mantan Ketua Intelijensi militer Israel, hari Senin (20/12), mengungkapkan bahwa Tel Aviv dalam operasi teror ini, yang dilaksanakan di bawah pimpinan Amerika, telah mengerjakan satu peran.
Baca Juga : Pendudukan Turki; Sebab Utama Rumitnya Situasi Kemanusiaan di Suriah
Tamir Hayman menyebut operasi terorisme Martir Qasem Soleimani sebagai salah satu teror dari dua teror yang mengesankan dalam masa periodenya di balik kursi jabatan ini. Dirinya mengakui bahwa teror lainnya yang mengesankan tersebut adalah teror Baha Abu al-Ata, salah satu petinggi Gerakan perlawanan Jihad Islami.
Jerussalem Post menuliskan bahwa ini adalah pengakuan pertama dari seorang petinggi senior rezim Zionis, yang menegaskan peran Israel dalam operasi pembunuhan ini.
Sambil mengungkap aksi terorisme pimpinan Amerika, Tamir Hayman menambahkan, “Teror Qasem Soleimani sangatlah urgen, karena dia adalah musuh utama kami. Sangat sedikit sekali ditemukan orang yang memiliki jabatan tinggi seperti ini, di mana dia adalah orang lapangan sekaligus seorang strategisator bahkan seorang prajurit.”
Baca Juga : Ponsel Kepala Komisi Penyelidikan PBB Tentang Kejahatan Perang di Yaman Diretas