Penyakit X: Pandemi Masa Depan yang 20 Kali Lebih Mematikan dari COVID

Penyakit X: Pandemi Masa Depan yang 20 Kali Lebih Mematikan dari COVID

New York, Purna Warta – Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus telah mengajak negara-negara untuk menandatangani perjanjian pandemi organisasi kesehatan supaya dunia bersiap untuk menghadapi penyakit X.

Baca Juga : Sri Lanka Tangkap Puluhan Ribu Terkait Narkoba, PBB Layangkan Kritik

Dalam sebuah acara dalam World Economic Forum WEF Davos pada Rabu (17/01) Ghebreyesus mengatakan bahwa ia berharap negara-negara mau untuk mencapai kesepakatan pada Mei tahun ini untuk menanggulangi bahaya penyakit X.

Menurut WHO, pandemi berikutnya ini mungkin disebabkan oleh sebuah virus hipotesa yang sementara ini bernama Disease X, menyebutkan bahwa penyakit ini sudah akan muncul.

Berdasarkan para ilmuwan, penyakit X bisa saja menjadi 20 kali lebih berbahaya daripada Covid-19. Penyakit ini ditambahkan ke dalam daftar pendek patogen untuk penelitian pada 2017 yang bisa mengakibatkan epidemi internasional yang serius sesuai pernyataan pers WHO pada 2022.

Terkait persiapan dan antisipasi kemungkinan terjadinya wabah di masa depan Ghebreyesus mengatakan “kmi sudah memulai beberapa inisiatif, kami telah menyiapkan dana pandemi, setidaknya itu untuk persiapan. Dan beberapa negara juga mendapatkan keuntungan darinya”

“keadilan, ini adalah masalah serius, banyak negara yang berpendapatan tinggi memborong vaksin. Untuk mengatasi masalah keadilan kami membuat pusat transfer teknologi mRNA di Afrika Selatan. Ini dibangun demi menggenjot produksi lokal…” katanya.

Baca Juga : Serahkan Tanah kepada Rusia, Kiev Tolak Seruan Pemimpin Populis Slovakia 

“perjanjian pandemi bisa membawa semua pengalaman, semua tantangan yang kita hadapi dan semua solusi menjadi satu. Maka demi kebaikan anak cucu kita, aku rasa kita harus mengkonversikan seluruh pelajaran yang kita dapat dari perjanjian pandemi ini dan mempersiapkan dunia untuk masa depan” ujar Ghebreyesus dalam diskusi di WEF.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *