Beirut, Purna Warta – Kamis, 14/10, siang media warta Lebanon melaporkan aksi penembakan di depan Gedung Pengadilan Beirut. Adu senjata antara pihak keamanan dan kelompok bersenjata tak terelakkan.
Surat kabar LBCI, Kamis (14/10), melaporkan bahwa di daerah Tayouneh masih terdengar suara adu tembak. Bahkan terdengar suara roket.
Baca Juga : Reaksi Yaman terhadap Perkembangan di Afghanistan dan Lebanon
Al-Mayadeen mengutip dari beberapa dokter dan melaporkan bahwa hingga saat ini, jumlah korban tewas telah mencapai 6 orang dan lebih dari 60 sipil terluka.
Sementara Palang Merah Lebanon melaporkan jumlah korban tewas mencapai 5 orang dan luka, 25 orang.
Hingga siang waktu setempat, militer Beirut masih mengirim pasukan dan perlengkapan bersenjata ke tempat konflik.
Baca Juga : 9 Orang Ditangkap Terkait Insiden Berdarah Beirut
Menteri Dalam Negeri Lebanon, dalam konferensi press, menyatakan bahwa adu senjata dimulai dari aksi beberapa sniper. Mereka mengincar kepala warga Lebanon. Ini tidak bisa diterima.
“Kami telah menegaskan untuk mengambil keputusan demi menjaga keamanan sipil. Sebagian orang akan ditahan. Informasi kami memperlihatkan bahwa hingga saat ini, 6 orang meninggal dan 16 orang terluka,” tambah Mendagri Lebanon, Bassam Moulavi.
Al-Jazeera melaporkan bahwa kendaraan anti peluru bersiap di daerah al-Shayyah (Chyah) dan Ain al-Remmanah. Militer sibuk mengeluarkan sipil dari kawasan tersebut.
Baca Juga : Sana’a Berada di Garis Depan Perang Melawan Terorisme al-Qaeda dan ISIS
Al-Mayadeen menuliskan laporan bahwa aksi penembakan masih terus berlanjut.
Media warta Lebanon melaporkan bahwa setelah 4 jam adu senjata, situasi ibukota Beirut sudah relatif aman dan tenang.