Tehran, Purna Warta – Kepala Kehakiman Iran, Syed Ebrahim Raeisi telah secara resmi menyatakan upayanya untuk menjadi presiden pada pemilu 18 Juni mendatang. Dia menyatakan dirinya maju secara independen.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu (15/5), Ebrahim Raeisi yang dikenal terkait dengan kubu Konservatif mengumumkan bahwa dia berusaha untuk memperebutkan suara kunci sebagai kandidat independen dengan tujuan membawa perubahan dalam manajemen eksekutif negara.
Baca Juga : Jelang Pemilu Iran, Pendaftaran Calon Sedang Berlangsung
“Dengan menghormati seluruh kandidat dan kelompok politik saya memasuki panggung pemilihan sebagai seorang independen untuk membawa perubahan dalam manajemen eksekutif negara dan melakukan perlawanan tanpa henti melawan kemiskinan, korupsi, penghinaan dan diskriminasi,” katanya dalam pernyataan.
Raeisi mengatakan bahwa selain pengetahuan tentang sumber daya, ia juga memiliki pengetahuan yang baik tentang tantangan dan masalah negara. Raeisi berjanji akan berupaya untuk membantu bangsa sejalan dengan pernyataan “Langkah Kedua Revolusi” yang dikeluarkan oleh Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Syed Ali Khamenei untuk generasi muda Iran pada tahun 2019.
Pejabat terkenal itu diharapkan muncul di markas besar Kementerian Dalam Negeri untuk menyerahkan identitasnya dan mendaftar untuk pemilihan presiden.
Raeisi menjabat sebagai Jaksa Agung dari 2014 hingga 2016, dan menjadi Wakil Ketua Kehakiman dari 2004 hingga 2014. Dia juga pernah menjabat sebagai jaksa dan wakil jaksa Teheran pada tahun 80-an dan 90-an.
Baca Juga : Kok… Al Arabiya Memihak Israel?
Namanya menjadi populer di Iran pada tahun 2017 ketika dirinya mencalonkan diri sebagai kandidat partai Konservatif dalam pemilihan presiden. Dia kalah suara dari presiden petahana Hassan Rouhani.
Sebagai Ketua Kehakiman, Raeisi telah melancarkan kampanye anti korupsi secara luas. Dia memiliki hukum untuk melindungi perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga.