Damaskus, Purna Warta – Sebuah media pemberitaan Suriah mengungkapkan hubungan hangat antara Zionis dan para pemimpin oposisi Suriah, yang merujuk pada surat Fahd al-Masri, pemimpin kelompok oposisi “Front Keselamatan Nasional Suriah”, kepada otoritas Tel Aviv.
Harian Suriah Al-Thawra, merujuk pada hubungan hangat antara Zionis dan para pemimpin oposisi Suriah, mengatakan: “Sejak awal perang teroris melawan Suriah, oposisi Suriah tidak hanya tidak menyembunyikan hubungannya dengan rezim Zionis bahkan sejumlah pemimpin kelompok teroris telah melakukan perjalanan dan kunjungan kepada pihak rezim Zionis untuk membujuk Tel Aviv agar menyerang Suriah.”
Media ini menulis: Oposisi Suriah telah diperlengkapi dan dipersenjatai oleh rezim Zionis dan telah menerima dukungan finansial. Dengan berlalunya waktu, fakta baru pun terus terungkap dari kedalaman hubungan para pengkhianat ini dengan rezim Zionis, dan kesepakatan yang dijalin mereka.
Al-Thawra menulis: Dalam kasus terbaru, “Fahd al-Masri”, pemimpin dari Front Keselamatan Oposisi Suriah, dalam sebuah surat dan pesan kepada pihak Zionis yang menyerukan tindakan melawan rakyat Suriah dan mereka tidak hanya menunjuk perwakilan kelompok mereka di pihak rezim Zionis tetapi juga berjanji kepada Zionis bahwa Suriah di masa depan tidak akan pernah melakukan kebijakan yang merugikan Israel. Perihal ini pun telah diungkapkan oleh saluran ke-12 rezim Zionis.
Al-Thawra Syria melaporkan: “Surat Masri ini justru menunjukkan bahwa mereka yang mengklaim diri mereka sendiri sebagai pihak oposisi telah bersekutu dengan Israel, dan menunjukkan bahwa pihaknya adalah budak Israel, begitu juga pengkhianatan mereka telah mencapai titik di mana mereka telah menjual diri dan tanah air mereka sendiri untuk melayani tuntutan Barat dan mereka telah memantapkan diri mereka sebagai budak rezim Zionis; sebuah rezim yang telah menduduki tanah kami dan merampas hak kami.”
Hal ini adalah untuk yang pertama kalinya Al-Masri dan sejenisnya mengungkapkan penghambaan dan pengkhianatan mereka melalui media pemberitaan Suriah. Dalam surat Desember 2016 kepada rezim Zionis, al-Masri meminta Tel Aviv untuk “mendukung rakyat Suriah” dan meminta Turki serta negara-negara kerajaan di Teluk Persia untuk melancarkan serangan militer langsung ke Suriah, begitu juga mereka menyerukan untuk bergabung dalam “Dewan Keamanan Regional” yang dipimpin oleh Zionis.
Al-Thawra menulis: Hubungan antara rezim Zionis dan pihak oposisi di luar negeri serta hubungan antara kelompok teroris tidak bisa tertutup-tutupi lagi dan telah mencapai tahap koordinasi yang sangat baik. Untuk menjalin hubungan tersebut, rezim Zionis terus memberikan senjata dan bantuan langsung maupun tidak langsung kepada teroris. Setiap kali kelompok teroris melarikan diri dari tentara Suriah, pihak Zionis melindungi mereka dan merawat ratusan teroris yang terluka di dalam rumah sakityang dibangun di sebuah lahan terbuka di Golan yang diduduki zionis dan wilayah Palestina yang diduduki.
Media pemberitaan ini pun terus menyebutkan beberapa pihak oposisi Suriah lainnya yang berafiliasi dengan Zionis, termasuk “Fahd al-Masri”, “Kamal al-Labwani”, “Issam Zaytoun”, “Nabil al-Dandel” dan budak-budak zionis lainnya dan menyebutkan rasa terima kasih mereka atas dukungan tak tergoyahkan Zionis untuk para kelompok teroris di Suriah ini.
Al-Thawra menulis di bagian akhir: Ada banyak contoh dan banyak fakta yang menunjukkan sejauh mana pengkhianatan mereka terhadap negara dan bangsanya; Tetapi yang lebih penting, para pengkhianat ini hanya mengambil sikap atas nama mereka sendiri dan tidak memiliki hak untuk berbicara atas nama rakyat Suriah, yang telah banyak menghadapi dan melawan para teroris dan penjajah.
Rakyat Suriah tidak akan melepaskan tanah dan hak mereka dan tidak akan pernah menyerah pada perebutan dan pendudukan musuh, dan rakyat Suriah selalu menentang dan menolak para pengkhianat ini sebagai perwakilan dan juru bicara mereka; Orang yang menjual diri tidak segan-segan menjual tanah airnya.
Baca juga: Dua Organisasi HAM Inggris Meminta Embargo Senjata Koalisi Saudi