WHO: Penghancuran RS Shifa oleh Israel Hancurkan Sistem Kesehatan Gaza

Sistem Kesehatan Gaza

Gaza, Purna Warta Penghancuran total Rumah Sakit al-Shifa yang dilakukan Israel, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza, telah menghancurkan sistem layanan kesehatan di wilayah Palestina yang terkepung, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pasukan Israel melakukan pengepungan dan memulai serangan terhadap rumah sakit tersebut pada 18 Maret.

Baca Juga : Hamas Tuntut AS Bertanggung jawab atas Kejahatan dan Pembantaian di Gaza

Pada hari Senin (1/4), rezim tersebut mengkonfirmasi penarikan pasukannya dari kompleks tersebut, yang menurut para pejabat dan saksi mata, berada dalam situasi yang “tak terlukiskan”.

Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan pada hari Selasa bahwa al-Shifa “tidak lagi dapat berfungsi dalam bentuk apa pun sebagai rumah sakit.”

“Menghancurkan al-Shifa berarti mencabut sistem kesehatan,” kata Harris.

“Ini adalah tempat yang dikunjungi orang-orang untuk mendapatkan layanan yang disediakan oleh sistem kesehatan yang sangat baik, yang diharapkan oleh kita semua di masyarakat ketika kita membutuhkannya.”

Militer Israel mengklaim pasukannya telah membunuh pejuang Hamas dan menyita persenjataan dan dokumen intelijen di rumah sakit.

Baca Juga : Nigeria Akan Menjual Pesawat Presiden Ditengah Krisis Yang Melanda

Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, telah berulang kali membantah klaim tersebut, dan mengatakan bahwa mereka yang tewas dalam penggerebekan di rumah sakit tersebut adalah pasien, pekerja medis, dan warga sipil yang terlantar.

Hamas mengatakan pemerintah AS, terutama Presiden Joe Biden, bertanggung jawab atas kejahatan, pembantaian, dan penghancuran sistematis kehidupan sipil di Jalur Gaza.

Para pejabat Palestina mengatakan penggerebekan terhadap rumah sakit yang merawat pasien yang terluka parah adalah “kejahatan perang dan merupakan bagian dari perang genosida yang dilakukan oleh pendudukan Israel.” Al-Shifa juga melindungi ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari permusuhan Israel di bagian utara wilayah tersebut.

Ratusan orang kembali ke rumah sakit dan daerah sekitarnya setelah penarikan pasukan rezim pada Senin pagi.

Salah satu dari mereka yang kembali, Mohammed Mahdi, menggambarkan pemandangan “kehancuran total.”

Baca Juga : AS Tegaskan Tetap akan Persenjatai Israel Meskipun Bertindak Kriminal di Gaza

Dia mengatakan beberapa bangunan telah terbakar dan dia menghitung ada enam mayat di daerah tersebut, termasuk dua di halaman rumah sakit.

Menurut warga, buldoser Israel telah menabrak kuburan darurat di dalam kompleks rumah sakit, di mana terdapat pasien, pekerja medis, dan pengungsi yang masih berlindung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *