Gaza, Purna Warta – Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengumumkan bahwa penyakit Infeksi Saluran Pernafasan di tempat penampungan darurat di Jalur Gaza dengan cepat menyebar dan meningkat ketika orang mencari keselamatan dalam kondisi sempit.
Baca Juga : Presiden Tiongkok: Reunifikasi dengan Taiwan Tidak Dapat Dihindari
Ketika layanan kesehatan kewalahan dan Israel memutus pasokan air ke Jalur Gaza, infeksi saluran pernapasan dan diare adalah salah satu penyakit paling parah di tempat penampungan darurat, kata Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan, Middle East Eye melaporkan .
Sekitar 180.000 orang sudah menderita infeksi pernafasan, sementara lebih dari 136.000 anak di bawah usia lima tahun saat ini menderita diare, yang dapat menyebabkan hilangnya air dan mineral penting pada usia ini yang dapat mengancam jiwa jika tidak diobati. Ada juga lebih dari 55.000 kasus kutu dan kudis.
WHO baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka sangat prihatin atas penyebaran penyakit menular di Gaza karena ratusan ribu warga Palestina masih mengungsi, dan banyak dari mereka berada di tempat penampungan dan fasilitas kesehatan yang penuh sesak.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, direktur jenderal WHO mengatakan penyakit dan kondisi berikut didokumentasikan di tempat penampungan di seluruh wilayah tersebut dari pertengahan Oktober hingga pertengahan Desember:
- Sekitar 180.000 kasus infeksi saluran pernapasan atas
- 136.400 kasus diare – setengahnya terjadi pada anak di bawah 5 tahun
- 55.400 kasus kutu dan kudis
- 5.330 kasus cacar air
- 42.700 kasus ruam kulit
- 4.683 kasus Sindrom Penyakit Kuning Akut
- 126 kasus meningitis
“WHO dan mitranya bekerja tanpa kenal lelah untuk mendukung otoritas kesehatan dalam meningkatkan pengawasan dan pengendalian penyakit dengan menyediakan obat-obatan, alat tes untuk mendukung deteksi dini dan respons terhadap penyakit menular seperti hepatitis, dan berupaya meningkatkan akses terhadap air bersih, makanan, kebersihan dan kesehatan. layanan sanitasi,” bunyi pernyataan itu.
Baca Juga : Tidak Ada Malam Tahun Baru; Pro-Palestina Berunjuk Rasa di Seluruh Dunia
Korban tewas warga Palestina dalam serangan udara dan darat Israel di wilayah kantong yang terkepung telah melampaui 21.600 orang.
Sejauh ini, 1,9 juta warga Palestina, yang mencakup sekitar 85% populasi Gaza, telah mengungsi sejak 7 Oktober, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).