Gaza, Purna Warta – Serangan udara Israel di Gaza semakin intensif, menargetkan tempat penampungan dan area permukiman, karena warga sipil Palestina mengalami peningkatan korban di tengah genosida Israel yang didukung AS di Gaza.
Lebih banyak warga sipil Palestina menghadapi serangan mematikan karena Israel terus melakukan serangan udara intensif di Jalur Gaza yang terkepung.
Pada hari Kamis, sedikitnya 14 orang tewas, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam serangan udara Israel di sekolah yang dioperasikan PBB di kamp pengungsi Shati, menurut petugas penyelamat Palestina. Sekolah tersebut digunakan sebagai tempat penampungan bagi keluarga yang mengungsi.
Di lingkungan al-Daraj di Kota Gaza, bangunan permukiman lain dibom. PBB melaporkan bahwa sekitar 85% sekolah di Gaza telah terkena dampak pengeboman yang sedang berlangsung, dengan banyak dari sekolah-sekolah ini berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi akibat perang genosida Israel.
Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) menyatakan bahwa 70% sekolah di bawah administrasinya juga telah terkena dampak.
Serangan udara Israel telah membuat banyak infrastruktur dan fasilitas umum di Gaza timur hancur menjadi puing-puing, memaksa keluarga untuk berlindung di ruang terbuka yang tersisa dan bangunan apa pun yang layak.
Selain itu, sebuah rumah di lingkungan al-Tahlia dekat Khan Yunis menjadi sasaran. Gaza Utara, tempat militer Israel telah memusatkan serangan selama lebih dari sebulan, menyaksikan banyak kematian dalam berbagai serangan udara di seluruh wilayah tersebut.
Pejabat Gaza melaporkan bahwa sekitar 80.000 orang masih terjebak di Gaza utara, menghadapi kekurangan makanan dan pasokan medis yang parah.
Sejak dimulainya kampanye brutal Israel, lebih dari 43.400 warga Palestina telah terbunuh, dan lebih dari 102.500 terluka, karena krisis kemanusiaan terus mendalam.