Gaza, Purna Warta – Sejumlah warga Palestina yang diculik oleh pasukan Israel selama serangan gencar mereka di Jalur Gaza mengatakan bahwa mereka telah menjadi sasaran penyiksaan kejam oleh pasukan rezim.
Pengungkapan tersebut disampaikan pada hari Minggu (24/12) oleh Nayef Ali yang berusia 22 tahun dan Khamis al-Bardini yang berusia 55 tahun, bersama dengan Marwan al-Hams, seorang direktur rumah sakit di kota Rafah di Gaza selatan, yang dikutip oleh AFP.
Baca Juga : Hamas Sebut Biden Mitra Kejahatan Netanyahu di Palestina
Ali, yang mengaku diculik di pinggiran timur Kota Gaza, Zaitun, sebelum dibawa ke fasilitas penahanan Israel, menunjukkan luka di pergelangan tangannya dan bagian lain di tubuhnya. “Mereka (pasukan Israel) mengikat tangan kami di belakang punggung selama dua hari,” ujarnya.
“Kami tidak diperbolehkan makan atau minum, kami juga tidak diperbolehkan menggunakan toilet,” kata Ali sambil menambahkan, “Yang ada hanya pemukulan dan pemukulan.”
Dia mengatakan para korban penculikan warga Palestina ditempatkan di daerah sepanjang perbatasan Gaza dengan wilayah pendudukan yang sangat dingin. “Mereka menyiram kami dengan air dingin sebelum memindahkan kami ke penjara, di mana kami kembali disiksa dan dipukuli,” tambah Ali.
Bardini, pada bagiannya, mengatakan pasukan Israel menuangkan “air dingin ke kepala kami sepanjang malam” selain “pemukulan di siang hari.” Duo ini termasuk di antara ratusan warga Gaza, yang diculik oleh militer Israel selama perang genosida rezim di wilayah pesisir, yang dimulai pada 7 Oktober.
Baca Juga : Pejabat Israel: Hizbullah Bisa Menyerang Lebih Dasyhat dari Hamas pada 7 Oktober
Mesin perang Israel melancarkan agresi militer menyusul operasi gerakan perlawanan Gaza yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa. Pengungkapan tentang penyiksaan yang dialami oleh para korban penculikan warga Palestina muncul sementara banyak laporan dan kesaksian langsung dari mantan tawanan Israel dan asing, yang ditahan oleh pejuang perlawanan di Gaza, menunjukkan bahwa mereka diperlakukan dengan cara yang manusiawi dan bermartabat.
Di bagian lain dalam sambutannya, direktur rumah sakit mengatakan sekitar 20 pria Palestina yang dibebaskan dari tahanan Israel “memiliki memar dan bekas pukulan di tubuh mereka,” dan menambahkan bahwa warga Palestina yang dibebaskan tersebut dirawat di rumah sakit al-Najjar di Rafah setelah mereka dibebaskan.
Pada hari Rabu, Mustafa Barghouti, ketua partai Inisiatif Nasional Palestina, mengatakan kesaksian dari para korban penculikan Palestina yang dibebaskan mengungkapkan bahwa mereka menjadi sasaran penyiksaan oleh pasukan Israel.
Politisi senior Palestina mengatakan Israel menyiksa korban penculikan di Gaza
Kesaksian mengkonfirmasi bahwa para korban penculikan di Gaza menjadi sasaran segala bentuk pemukulan dan perlakuan buruk oleh pasukan Israel selama penahanan mereka.
Para korban penculikan menjadi sasaran segala bentuk pemukulan dan perlakuan buruk selama penahanan mereka, kata Barghouti.
Baca Juga : Ngeri! Israel Eksekusi Puluhan Warga Lansia Gaza dalam Operasi Penembakan
“Lebih dari seribu tahanan, termasuk direktur Rumah Sakit al-Shifa, menjadi sasaran penyiksaan brutal dan pemukulan parah,” tambahnya dalam sebuah pernyataan, seraya mencatat bahwa sejumlah tahanan lanjut usia dan sakit telah meninggal akibat hal tersebut.