Gaza, Purna Warta – PBB mengeluarkan peringatan keras tentang meningkatnya risiko kelaparan di Gaza, dan badan bantuan PBB untuk Palestina, UNWRA, segera mencari sumber daya untuk mengatasi situasi yang mengerikan ini, menggambarkan warga Palestina di Gaza sebagai “dalam bahaya ekstrim sementara dunia menonton.”
Kekhawatiran PBB ditegaskan oleh rekaman dari kantor berita AFP, yang menunjukkan orang-orang yang tertekan mengantri untuk mendapatkan makanan di wilayah utara Gaza yang porak-poranda dan melancarkan protes terhadap kondisi kehidupan mereka yang menyedihkan.
Situasinya sangat memprihatinkan, keluh warga Jabalia, Ahmad Atef Safi, menyoroti keputusasaan yang mencengkeram wilayah tersebut. “Kemana kita harus pergi?”
Rekan warga Jabalia, Oum Wajdi Salha, senada dengan pendapat Safi, dengan menyatakan, “Kami tidak punya air, tidak ada tepung, dan kami sangat lelah karena kelaparan. Punggung dan mata kami sakit karena api dan asap. Kami tidak bisa berdiri karena kelaparan dan kekurangan makanan.”
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengeluarkan pernyataan serius pada hari Jumat, menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan layanan makanan, air, kesehatan, dan nutrisi di Gaza. Laporan tersebut memperingatkan bahwa risiko kelaparan di Gaza, yang sudah tinggi, diperkirakan akan bertambah buruk jika tidak ada intervensi segera.
Sementara itu, seorang dokter Gaza, yang menerima pelatihan medis di Ukraina, menyoroti perbedaan mencolok antara kedua wilayah yang dilanda perang tersebut. Dr Musa Abdul Khaliq, warga Deir el-Balah, menggambarkan tantangan yang dihadapi di Rumah Sakit al-Aqsa, di mana ia terpaksa membuat keputusan hidup atau mati karena kekurangan yang kritis, termasuk kurangnya obat bius.
“Saya bertugas hampir satu tahun di rumah sakit Ukraina,” jelas Dr. Khaliq. “Situasi di Gaza benar-benar berbeda. Sejak hari pertama perang hingga saat ini, pasukan Israel mendatangkan malapetaka, membunuh, dan menghancurkan warga Gaza. Kita dibanjiri dengan banyak mayat dan warga Palestina yang terluka parah. Di Ukraina, banyak sekali rumah sakit, besar, dan peralatannya lengkap, sehingga meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bagi staf medis dan pasien. Di Gaza, yang terjadi justru sebaliknya.”
Ketika krisis kemanusiaan di Gaza memburuk, tindakan internasional yang mendesak diperlukan untuk mencegah kelaparan yang parah dan meringankan penderitaan warga Palestina yang terjebak dalam konflik tersebut.