Warga Palestina Berunjuk Rasa di Tepi Barat untuk Peringati Hari Nakba

Tepi Barat, Purna Warta – Warga Palestina turun ke jalan di Tepi Barat yang diduduki untuk memperingati hari peringatan 77 tahun Hari Nakba (Bencana). Hari ini menandai pengusiran paksa ratusan ribu warga Palestina dari rumah mereka di Palestina pada tahun 1948 saat Israel menyatakan keberadaannya sebagai ilegal.

Pada hari Rabu, warga Palestina berunjuk rasa di provinsi Ramallah dan meneriakkan, “Kami tidak akan pergi, Palestina adalah untuk warga Palestina”, yang menegaskan hak mereka untuk kembali ke daerah tempat mereka dipaksa pergi pada tahun 1948 dan penolakan mereka terhadap semua rencana untuk menggusur mereka. Unjuk rasa serupa juga berlangsung di Tulkarm dan provinsi-provinsi Palestina lainnya menjelang Hari Nakba.

Hari Nakba diperingati setiap tanggal 15 Mei, menandai hari setelah Israel mendeklarasikan keberadaannya pada tahun 1948. Tahun itu juga terjadi perang antara Israel dan koalisi negara-negara Arab untuk memperebutkan kendali Palestina, yang mengakibatkan sekitar 700.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka dan ratusan kota serta desa Palestina dihancurkan.

Menurut Mohammed Alian, koordinator acara peringatan “Hari Nakba”, kegiatan akan terus berlanjut besok dan hari-hari berikutnya.

Peringatan 77 tahun Hari Nakba bertepatan dengan meningkatnya serangan Israel di Tepi Barat dan perang genosida rezim di Gaza. Sejak gencatan senjata di Gaza diumumkan pada bulan Januari, Israel telah mengintensifkan serangannya di Tulkarem, Jenin, dan bagian lain dari Tepi Barat yang diduduki.

Lebih dari 45.000 warga Palestina telah mengungsi dari kamp-kamp pengungsi di Jenin dan Tulkarem. Pada bulan Maret, rezim tersebut melanggar gencatan senjata, sementara itu melanjutkan serangan militer skala besar di Tepi Barat yang diduduki.

Israel melancarkan kampanye genosida di Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023. Sejauh ini, Israel telah menewaskan hampir 53.000 warga Palestina di sana. Akhir bulan lalu, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan bahwa sedikitnya 94 persen korban perang rezim di Gaza adalah warga sipil. Militer Israel secara resmi mengakui kepada media Israel HaMakom HaKhi Ham bahwa sebagian besar korban di Gaza adalah warga sipil, tetapi menyebutkan jumlah korban lebih rendah: “lebih dari 80%” dari mereka yang tewas di Gaza sejak 18 Maret.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *