Gaza, Purna Warta – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA telah memperingatkan situasi “tragis” di Jalur Gaza utara, dan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di wilayah yang terkepung menjelang bulan suci Ramadhan.
Baca Juga : Hizbullah Serang Pasukan Israel dengan Rudal Burkan Kaliber Berat
Badan dan Pekerjaan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) membuat peringatan itu dalam sebuah postingan di X pada hari Minggu, ketika rezim Israel terus menolak kemampuan badan-badan bantuan PBB untuk memberikan bantuan di bagian utara Gaza meskipun ada seruan berulang kali.
“Ramadhan sudah dekat. Jumlah korban tewas terus meningkat,” kata UNRWA, menekankan perlunya akses kemanusiaan di Gaza dan gencatan senjata segera untuk menyelamatkan nyawa.
Militer Israel telah membatasi pengiriman pasokan kemanusiaan ke Gaza utara selama berminggu-minggu, dan ribuan anak-anak hidup tanpa makanan dan obat-obatan yang cukup.
PBB telah memperingatkan bahwa kematian anak-anak akan “meningkat pesat” di Gaza jika pengiriman bantuan kemanusiaan tidak segera ditingkatkan.
UNRWA juga telah memperingatkan mengenai lebih banyak kematian anak di Jalur Gaza di tengah meluasnya kekurangan makanan dan akses terhadap air bersih dan layanan medis.
Bayi, wanita muda meninggal karena kelaparan
Sementara itu, seorang bayi dan seorang perempuan muda meninggal karena kekurangan gizi parah dan dehidrasi di bagian utara Gaza, tempat sekitar 300.000 orang menghadapi kelaparan karena Israel menghalangi pengiriman bantuan yang aman.
Baca Juga : Rencana AS untuk Dermaga Sementara di Gaza Dinilai Hanya Pengalihan Isu
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa seorang bayi perempuan berusia dua bulan telah meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra juga mengatakan kelaparan dan dehidrasi telah menewaskan seorang wanita berusia 20 tahun di Rumah Sakit Al-Shifa, tempat tiga orang muda lainnya meninggal karena penyebab yang sama pada Jumat lalu.
Korban-korban baru ini meningkatkan jumlah kematian akibat kelaparan yang diketahui menjadi 25 orang di Gaza, tambahnya.
Qudra juga mengatakan bahwa “peningkatan kematian akibat kekurangan gizi dan dehidrasi menegaskan bahwa kelaparan di Gaza utara telah mencapai tingkat yang mematikan.”
Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh 30.960 warga Palestina dan melukai 72.524 lainnya.
Baca Juga : Iran dan Irak Tekankan Peningkatan Kerjasama Medis
Rezim Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.