Gaza, Purna Warta – Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengatakan Israel telah memaksa sejumlah besar warga Palestina untuk mengungsi selama kampanye genosida yang berkelanjutan di Jalur Gaza yang terkepung.
Baca Juga : Rudal IRGC Hantam Pangkalan Pusat Spionase Mossad di Kurdistan Irak
Badan PBB tersebut pada hari Senin memberikan beberapa informasi terkini tentang pemboman Israel dalam 100 hari dan perpindahan massa yang diakibatkannya.
Dalam pernyataan yang diposting di X, UNRWA mengatakan, “Seluruh generasi anak-anak mengalami trauma, ribuan orang terbunuh, cacat, dan menjadi yatim piatu. Orang-orang hidup melalui hal-hal yang tidak dapat dijalani.”
Badan-badan PBB dan kelompok bantuan mengatakan hampir dua juta orang, hampir 90 persen dari populasi, telah mengungsi sejak 7 Oktober 2023, ketika Israel melancarkan agresinya terhadap wilayah yang terkepung. UNRWA juga mengunggah video 100 hari permusuhan di Gaza dalam 100 detik.
Philippe Lazzarini, ketua UNRWA, baru-baru ini menyebut serangan gencar Israel di wilayah Palestina yang terkepung sebagai noda kemanusiaan.
Baca Juga : Amerika dan Inggris Tidak Boleh Lagi Lewati Bab Al-Mandeb
“Kematian besar-besaran, kehancuran, pengungsian, kelaparan, kehilangan, dan kesedihan selama 100 hari terakhir menodai kemanusiaan kita bersama.”
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengatakan 100 hari telah berlalu “dan pendudukan Israel telah mengubah Gaza menjadi tempat yang tidak dapat dihuni, melakukan kejahatan yang mengerikan, dan memaksa sekitar 2 juta orang mengungsi.”
Pada tanggal 15 Mei 1948, sekitar 750.000 warga Palestina diusir secara paksa dari tanah mereka oleh pasukan Israel dan sebagian besar mengungsi di Tepi Barat yang diduduki, Jalur Gaza, dan negara-negara tetangga Palestina. Saat ini, sekitar 5 juta warga Palestina masih mengungsi dan tidak diberi hak untuk kembali ke tanah air mereka. Israel telah membunuh hampir 24.000 orang di Gaza sejak awal Oktober.
Baca Juga : Menlu Iran: Serangan AS dan Inggris terhadap Yaman adalah Kesalahan Strategis dan Ilegal
Infrastruktur sipil di sana mengalami kerusakan parah akibat pemboman Israel yang tiada henti. Angka terbaru menunjukkan hampir 100 sekolah dan universitas serta lebih dari 140 masjid di Jalur Gaza telah hancur total. Lebih dari 80 rumah sakit dan pusat kesehatan sudah tidak berfungsi lagi.