UNRWA: Agresi Israel di Tepi Barat Selaras dengan ‘Visi’ Aneksasi

west bank

Al-Quds, Purna Warta – Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa agresi kekerasan Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat tampaknya merupakan bagian dari rencana aneksasi wilayah pendudukan. Operasi selama berminggu-minggu ini telah mengakibatkan puluhan ribu warga Palestina mengungsi dan menghancurkan kamp-kamp pengungsi.

Baca juga: Putra Menteri Pertahanan Joulani Tewas di Latakia, Larangan Beraktivitas Diberlakukan di Homs dan Tartus

Pada Kamis (6/3), UNRWA menggambarkan situasi di Tepi Barat sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, baik dari perspektif kemanusiaan maupun politik yang lebih luas.

“Ada kekhawatiran yang semakin besar bahwa realitas yang diciptakan di lapangan selaras dengan visi aneksasi Tepi Barat,” kata Roland Friedrich, Direktur Urusan Tepi Barat UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina.

“Ini adalah situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, baik dari sudut pandang kemanusiaan maupun politik yang lebih luas,” tambahnya.

Friedrich menyebutkan, “sekitar 40.000 orang telah dipaksa mengungsi dari rumah mereka” di Tepi Barat utara, terutama dari tiga kamp pengungsi tempat operasi ini dimulai.

“Kamp-kamp ini sekarang sebagian besar kosong,” ujarnya, menambahkan bahwa para pengungsi tidak dapat kembali dan kesulitan mencari tempat berlindung di tempat lain.

Ia juga menyatakan bahwa tingkat kerusakan infrastruktur listrik, saluran pembuangan, dan air, serta rumah-rumah warga Palestina, sangat memprihatinkan.

Friedrich menegaskan, seiring berlarutnya agresi Israel, semakin banyak tanda bahwa hal ini dapat berubah menjadi kehadiran militer permanen di kota-kota Palestina.

Baca juga: Abu Ubaidah: Rakyat Palestina Hadapi Genosida dan Kelaparan

UNRWA mengutip pernyataan pejabat Israel bahwa warga Palestina tidak akan diizinkan kembali ke rumah mereka di wilayah tersebut.

Serangan militer Israel ke Tepi Barat dimulai tak lama setelah gencatan senjata di Gaza berlaku pada Januari lalu. Awalnya, operasi ini difokuskan pada kamp pengungsi Jenin, Tulkarm, dan Nur Shams, namun sejak itu telah meluas ke lebih banyak area di utara Tepi Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *