UNICEF: Lebih dari Satu Juta Anak di Gaza Hadapi Krisis Kesehatan Mental

Gaza, Purna Warta – Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) telah memperingatkan bahwa hampir semua dari 1,1 juta anak di Jalur Gaza menghadapi krisis kesehatan mental dan membutuhkan dukungan psikososial, di tengah perang brutal yang sedang berlangsung di wilayah kantong yang dikepung oleh rezim Israel.

Dalam sebuah laporan pada hari Minggu, UNICEF mengatakan anak-anak Gaza menderita mimpi buruk, kecemasan, dan ketakutan yang melumpuhkan akibat pemboman hebat Israel, kehilangan anggota keluarga, dan situasi kemanusiaan yang mengerikan di wilayah yang diblokade tersebut.

Badan PBB itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa sedikitnya 19.000 anak Palestina telah menjadi yatim piatu sejak perang Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023.

Pakar kesehatan mental memperingatkan bahwa dampak besar perang selama berbulan-bulan terhadap kesehatan mental anak-anak ini dapat bertahan selama beberapa generasi, tambahnya.

Sementara itu, Pertahanan Sipil Palestina di Gaza mengatakan sedikitnya 70 anak Palestina telah tewas dalam serangan Israel di beberapa daerah di wilayah yang terkepung itu dalam lima hari terakhir, tanpa memberikan rincian tentang usia para korban.

Angka terbaru itu muncul sehari setelah serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung “ribuan orang terlantar” menewaskan delapan orang, termasuk dua anak-anak dan dua wanita, di kota Jabalia, Gaza utara.

Dalam laporan terbaru yang dirilis pada hari Rabu, UNICEF mengatakan sedikitnya 74 anak tewas akibat kekerasan Israel yang tak henti-hentinya di Jalur Gaza selama minggu pertama tahun 2025.

“Bagi anak-anak Gaza, Tahun Baru telah membawa lebih banyak kematian & penderitaan dengan sedikitnya 74 anak dilaporkan tewas,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell, yang menyerukan gencatan senjata segera untuk mengakhiri kekerasan.

Ia menyatakan keprihatinan yang mendalam atas banyaknya anak-anak yang tewas atau kehilangan orang yang dicintai selama awal tahun yang tragis ini. Israel melancarkan serangan genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan operasi bersejarahnya terhadap entitas pendudukan sebagai balasan atas kekejaman rezim yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Sejauh ini, rezim Tel Aviv telah menewaskan sedikitnya 46.565 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 109.378 lainnya di Jalur Gaza.

Israel sengaja memblokir dan menunda aliran makanan dan pasokan pokok ke Gaza dan menggunakan kelaparan warga sipil sebagai metode peperangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *