Al-Quds, Purna Warta – UNICEF mengatakan Israel secara langsung mengebom lebih dari 50 persen sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Gaza sejak dimulainya perang genosida selama 10 bulan yang dilancarkan rezim tersebut terhadap wilayah yang dikepung tersebut.
Baca juga: Iran Tekankan Hak untuk Lakukan ‘Reaksi Pencegahan’ Terhadap Israel
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu (11/8), UNICEF mengatakan serangan Israel terhadap sekolah-sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan di Gaza mengakibatkan konsekuensi yang parah bagi anak-anak dan keluarga.
Badan PBB tersebut menyampaikan kekhawatiran yang mendesak atas keamanan sekolah dan tempat penampungan di Gaza.
UNICEF mengutuk serangan “mengerikan” Israel baru-baru ini terhadap sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di bagian timur Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil, dengan mencatat bahwa serangan tersebut menargetkan tempat yang diyakini aman oleh anak-anak dan keluarga.
“Laporan mengerikan tentang serangan lain pagi ini di sebuah sekolah di Gaza yang melindungi orang-orang terlantar, dengan anak-anak dilaporkan tewas dan terluka di tempat yang mereka anggap aman,” katanya dalam sebuah pernyataan di X.
Organisasi tersebut menekankan pentingnya melindungi sekolah dan tempat penampungan, dengan menambahkan: “Sekolah dan tempat penampungan tidak boleh diserang. Anak-anak perlu aman.”
Kantor media pemerintah Gaza mengatakan lebih dari 100 warga tewas dan puluhan lainnya terluka pada Sabtu pagi setelah pasukan pendudukan Israel mengebom sekolah al-Tabi’in di lingkungan al-Daraj di Kota Gaza.
Didukung oleh AS dan sekutu Baratnya, rezim Israel melancarkan invasi habis-habisan ke Gaza setelah lengah oleh Operasi Badai Al-Aqsa yang dipimpin Hamas ke wilayah pendudukan pada Oktober tahun lalu.
Sejauh ini selama serangan militer, rezim tersebut telah menewaskan sedikitnya 39.897 warga Gaza. Sebanyak 92.152 warga Palestina lainnya juga mengalami luka-luka.