New York, Purna Warta – Badan anak-anak PBB, UNICEF melaporkan bahwa agresi rezim Israel di al-Quds baru-baru ini telah melukai 29 anak termasuk diantaranya anak berusia satu tahun. Badan tersebut mengatakan bahwa beberapa korban menderita luka di kepala dan tulang belakang.
“Korban berjatuhan selama kekerasan rezim Israel di al-Quds, termasuk di Kota Tua dan lingkungan Sheikh Jarrah,” UNICEF melaporkan pada hari Minggu (9/5).
“Seorang balita berusia satu tahun termasuk di antara mereka yang terluka. Beberapa anak dibawa untuk perawatan di rumah sakit dengan luka di kepala dan tulang belakang,” tambah badan tersebut.
Baca Juga : DK PBB Akan Gelar Sidang Darurat Terkait Kasus Kekerasan di Masjidul Aqsha
Sejak awal bulan suci Ramadhan, rezim Israel telah berulang kali melakukan serangan terhadap jemaah dan pengunjuk rasa Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam, yang terletak di Kota Tua al-Quds.
Juga selama bulan ini pasukan menyerang rumah-rumah Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah al-Quds Timur. Para penyerang berusaha untuk mendorong penduduk Palestina meninggalkan tempat tinggal mereka di sana. Rezim Israel sebelumnya telah mengeluarkan peringatan bahwa mereka harus mengevakuasi rumah mereka.
UNICEF melaporkan setidaknya delapan anak Palestina ditangkap selama serangan tersebut.
Israel Cegah Perawatan Korban Anak-Anak Palestina
Laporan UNICEF juga menampilkan kisah mengerikan tentang bagaimana rezim secara biadab mencegah anak-anak Palestina yang terluka untuk menerima perawatan.
Mereka menerima laporan bahwa ambulans dilarang tiba di lokasi untuk membantu dan mengevakuasi anak-anak yang terluka, sebuah klinik di tempat yang dilaporkan pun diserang dan digeledah.
Menurut layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina, selama rentang waktu antara Jumat dan Minggu, kebrutalan Israel telah melukai sekitar 305 warga Palestina di seluruh al-Quds.
Rezim telah mengerahkan peluru karet, gas air mata, granat kejut, dan meriam air untuk melawan para pengunjuk rasa.
Bulan Sabit Merah Palestina menggemakan pernyataan UNICEF tentang campur tangan Israel dalam perlakuan warga Palestina dengan mengatakan pasukan tersebut pernah menyerang ambulans yang dioperasikan olehnya di lingkungan At-Tur mayoritas Palestina al-Quds.
14 Lebih Warga Palestina Terluka
Pada Senin pagi (10/5), layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan jumlah korban Palestina telah bertambah 14 orang. Korban kembali berjatuhan selama bentrokan di Bab al-Amoud (Gerbang Damaskus) Kota Tua dan Syekh Jarrah.
Baca Juga : Palestina Memanas, 4 Roket Ditembakkan dari Gaza
Protes juga meletus di tempat lain, termasuk kota pelabuhan Haifa di wilayah pendudukan dan kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, tempat al-Quds berada. Mereka berunjukrasa mengutuk tindakan rezim yang menargetkan Palestina.
Rezim Telah Menahan 20 Orang Dalam Protes Haifa.
Pasukan Israel juga menindak protes solidaritas di wilayah Palestina yang diblokade Israel di Jalur Gaza. Menurut Al Jazeera pasukan mengerahkan tabung gas air mata untuk melawan pengunjuk rasa yang berkumpul di sepanjang perbatasan Gaza dengan wilayah pendudukan baru-baru ini menyebabkan beberapa orang menderita sesak napas.
Yordania Memanggil Diplomat Israel
Yordania sebagai penjaga resmi situs Muslim dan Kristen di al-Quds mengecam kekejaman Israel. Mereka juga memanggil kuasa hukum rezim di Amman untuk memprotes kebrutalan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Yordania menyebut tindakan Israel tersebut telah melanggar hukum internasional serta melanggar hukum dan situs sejarah di wilayah pendudukan.
Ia meminta Israel untuk segera menghentikan tindakan tersebut, memperingatkan tentang dampak potensial dari tindakan mereka.
Selain itu James Cleverly, menteri Inggris untuk Timur Tengah dan Afrika Utara juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, “Inggris meminta ketenangan dan menyerukan diakhirinya kekerasan….”