New York, Purna Warta – Pertemuan virtual DK PBB tentang perkembangan di Palestina dan Gaza tidak membuahkan hasil yang jelas dan diwarnai kritik keras China terhadap posisi AS.
Kantor berita Turki Anadolu melaporkan bahwa pertemuan virtual Dewan Keamanan PBB tentang perkembangan di Palestina dan Gaza berakhir tanpa hasil yang konkret.
Baca Juga : Presiden Mesir Upayakan Gencatan Senjata di Gaza
Menurut laporan tersebut, ini adalah pertemuan ketiga dewan dalam seminggu terakhir atas permintaan China, Norwegia dan Tunisia untuk meninjau konflik antara rezim Zionis dan perlawanan Palestina.
Dua pertemuan sebelumnya diakhiri dengan sabotase AS yang berujung pada pencegahan kecaman atas kekerasan Zionis terhadap Palestina tanpa mengeluarkan pernyataan bersama.
Perwakilan rezim Zionis dan Palestina juga diundang ke pertemuan yang digelar di depan umum itu.
Baca Juga : Bentrokan Hebat Terjadi di Tepi Barat, 2 Demonstran Palestina Tewas
Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Riyad al-Maliki menyebut serangan Israel di Wilayah Pendudukan Palestina sebagai kejahatan perang dan meminta Dewan Keamanan untuk menjatuhkan sanksi pada Tel Aviv.
“Israel adalah pencuri bersenjata yang memasuki rumah kami dan membunuh keluarga kami, menghancurkan rumah kami dan menindas rakyat kami dari generasi ke generasi,” ucap perwakilan Palestina.
Dalam pidatonya di pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, meminta Israel dan Palestina untuk mengakhiri pertumpahan darah, penghancuran dan pembunuhan dan kembali ke meja perundingan untuk solusi dua negara.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, juga mengkritik posisi AS. Ia menyebut Washington berusaha menghalang-halangi tercapainya satu suara yang kongkret di Dewan Keamanan PBB dalam konflik Palestina-Israel.
Baca Juga : Penasihat Pemimpin Revolusi Iran: Iran Akan Terus Dukung Palestina
Dia meminta Amerika Serikat untuk menerima tanggung jawabnya dalam menghadapi konflik ini dan untuk mendefinisikan kembali posisinya.
Perwakilan Rusia untuk Dewan Keamanan, Sergei Varshinin, juga menyerukan diakhirinya segera kekerasan dan konfrontasi di Gaza
Menurut beberapa sumber, dalam pertemuan sebelumnya, 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan sepakat untuk mengeluarkan pernyataan bersama untuk mengurangi ketegangan, dan hanya Amerika Serikat yang menentang.