Gaza, Purna Warta – Jumlah syuhada sejak Jumat pagi hingga Sabtu pagi telah mencapai 43 orang, dengan 21 korban berasal dari serangan di Kota Gaza dan wilayah utara Jalur Gaza.
- Bombardir tanpa henti: Pesawat tempur Zionis menghujani wilayah tengah dan barat Rafah, sementara wilayah timur Beit Hanoun di utara Gaza juga menjadi sasaran tembakan artileri berat.
- Serangan di Khan Younis: Sebuah rumah di Al-Qarara, utara Khan Younis, dihancurkan dalam serangan udara, menewaskan 1 orang dan melukai 7 lainnya.
- Gaza Utara: Zionis terus melancarkan serangan artileri di barat laut Kota Gaza, sementara ledakan dahsyat terdengar di Rafah, menghancurkan sejumlah bangunan permukiman.
Krisis Kesehatan yang Semakin Parah
Rumah Sakit Nasser di Khan Younis—seperti fasilitas medis lainnya di Gaza—kewalahan menangani lonjakan korban luka akibat kelangkaan obat dan peralatan medis. Pihak berwenang setempat menuding Israel sengaja memblokir pasokan bantuan kesehatan, memperburuk krisis kemanusiaan.
PBB: Pengungsian Paksa Warga Gaza adalah Kejahatan Perang
Volker Türk, Komisioner HAM PBB, mengecam pengungsian paksa warga Gaza sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.
- “Israel harus segera mengizinkan bantuan masuk dan menghentikan kejahatan perang,” tegasnya.
- Wilayah aman menyusut: Sejak perang dilanjutkan pada 18 Maret, puluhan ribu warga di Khan Younis dan Rafah terkepung, sementara Zionis memaksa evakuasi massal di separuh Gaza Utara.
Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata
Pelapor Khusus PBB untuk Hak Pangan menuduh Israel sengaja memanipulasi kelaparan sebagai senjata perang, yang telah menyebabkan kematian ribuan anak.
- “Rezim apartheid Israel merampas hak dasar rakyat Palestina. Dunia harus mendesak pemerintahnya untuk menjatuhkan sanksi,” tegasnya.
Haaretz Bongkar Pembantaian 300 Warga Sipil
Haaretz mengungkap bahwa tentara Israel membantai sekitar 300 warga Palestina—kebanyakan perempuan—dengan dalih mereka “anggota Hamas dan Jihad Islam”.
- Fakta mengejutkan: Dalam serangan udara 30 lokasi di Gaza pekan lalu, Israel hanya mengakui 7 target militan, namun ratusan warga sipil tewas.
Krisis Personel Tentara Israel
Situs Calcalist mengabarkan penurunan drastis partisipasi pasukan cadangan Israel—dari 100% di awal perang menjadi hanya 60% di beberapa unit.
- Penyebabnya: Kelelahan fisik-mental, masalah ekonomi, dan penolakan terhadap kebijakan perang Netanyahu.
- Rekrutmen darurat: Sejumlah unit militer terpaksa menawarkan insentif finansial di media sosial untuk menarik relawan baru—pertanda krisis SDM yang serius.