Tentara Israel Ungkapkan: Rencana Pembersihan Etnis Sudah Berlangsung di Gaza Utara

ethnic

Al-Quds, Purna Warta – Media Israel telah mengungkap bahwa sebuah rencana sedang berlangsung untuk membersihkan Gaza utara secara etnis dan membunuh setiap warga Palestina yang masih tinggal di sana.

Baca juga: Terungkap: Mantan Mata-mata Rezim Bentuk Narasi Israel di Media AS

Tiga tentara cadangan Israel yang dikerahkan ke Gaza mengatakan kepada Haaretz minggu ini bahwa mereka yakin “Rencana Jenderal,” yang juga dikenal sebagai Rencana Eiland, sedang dilaksanakan.

“Tujuannya adalah memberi penduduk yang tinggal di utara wilayah Netzarim tenggat waktu untuk pindah ke selatan Jalur Gaza. Setelah tanggal ini, siapa pun yang akan tetap tinggal di utara akan dianggap musuh dan akan dibunuh,” kata seorang tentara yang ditempatkan di Koridor Netzarim.

Tentara itu mengatakan rencana itu tidak sesuai dengan standar hukum internasional apa pun.

“Orang-orang duduk dan menulis perintah sistematis dengan bagan dan konsep operasional, yang pada akhirnya Anda menembak siapa pun yang tidak mau pergi. Keberadaan ide ini tidak dapat dipahami.”

Tentara kedua mengatakan “para komandan mengatakan secara terbuka bahwa Rencana Eiland sedang dipromosikan oleh militer.” Kini ada tanda-tanda bahwa meskipun kebijakan tersebut belum diadopsi oleh pejabat tinggi militer yang dilaporkan tengah mendiskusikannya, rencana tersebut sudah dilaksanakan, demikian laporan tersebut pada hari Rabu (16/10).

Jurnalis Haaretz Amos Harel menulis, “Ide-ide seperti sengaja melepaskan tembakan di dekat penduduk dan bahkan langkah-langkah untuk membuat penduduk kelaparan sedang diperdebatkan.”

Organisasi-organisasi bantuan internasional besar telah meminta para pemimpin dan masyarakat internasional untuk menghentikan pemindahan paksa Israel di Gaza utara.

“Serangan pasukan Israel di Gaza telah meningkat ke tingkat kekejaman yang mengerikan,” kata organisasi-organisasi seperti Oxfam, Medical Aid for Palestinians (Map), ActionAid, Islamic Relief, Christian Aid, dan lembaga-lembaga amal lain yang berbasis di Inggris pada hari Selasa.

“Ini bukan evakuasi; ini adalah pemindahan paksa di bawah tembakan. Sejak 1 Oktober, tidak ada makanan yang diizinkan masuk ke daerah itu, dan warga sipil dibiarkan kelaparan dan dibom di rumah-rumah dan tenda-tenda mereka.”

Baca juga: Kepala IRGC: Op. True Promise II Hanya Peringatan Bagi Israel dan Sebagian Kecil dari Kekuatan Kita

Selama 10 hari terakhir, pasukan Israel memerintahkan ratusan ribu orang untuk meninggalkan Gaza utara sebelum melancarkan serangan baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *