Tepi Barat, Purna Warta – Serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat yang diduduki berlangsung selama 40 jam dan menyebabkan kehancuran yang luas, dengan sedikitnya sebelas orang terluka dan tiga rumah hancur, menurut laporan dari kantor berita Wafa.
Tujuh dari mereka yang terluka menderita luka tembak akibat peluru Israel, sementara empat lainnya menjadi sasaran serangan fisik oleh tentara Israel, ungkap Wafa.
Korban luka segera diangkut ke Rumah Sakit Pemerintah Martir Dr. Thabet Thabet dan Rumah Sakit Khusus Al-Israa di Tulkarem.
Digambarkan sebagai salah satu serangan paling dahsyat terhadap kamp tersebut, serangan yang sedang berlangsung ini menyaksikan buldoser Israel menghancurkan sebagian besar infrastrukturnya.
Menurut penduduk Palestina di dalam kamp tersebut, pasukan Israel secara sistematis menargetkan properti tempat tinggal. Pola ini, yaitu mengubah rumah menjadi fasilitas penahanan dan melakukan penangkapan massal, telah diamati sebelumnya.
Jumlah korban jiwa dalam serangan tersebut mencapai minimal lima orang, jumlah yang diperkirakan akan meningkat, seperti yang dilaporkan oleh Nida Ibrahim dari Al Jazeera, yang ditempatkan di luar kamp di Tulkarem.
Selain serangan tanpa henti dan mematikan ke kamp pengungsi Nur Shams dekat Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel juga melakukan serangan di kota Beit Furik, sebelah timur Nablus, dan Beit Rima, barat laut Ramallah.
Selama operasi militer di Beit Furik, seorang pria Palestina berusia 24 tahun menderita luka tembak, menurut Wafa. Pasukan Israel mengerahkan granat kejut, peluru tajam, dan gas berbahaya terhadap penduduk setempat yang menolak serangan tersebut, seperti yang didokumentasikan dalam rekaman video yang dibagikan di media sosial.
Kamis malam, pasukan Israel memulai serangan di kamp pengungsi Nur Shams, yang terletak di sebelah timur Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki. Selama 12 jam pada hari Jumat, pasukan Israel menggunakan buldoser untuk menghancurkan jalan, toko, dan bangunan perumahan, sekaligus mengganggu saluran pembuangan limbah di dalam kamp.
Hingga Sabtu dini hari, pasukan Israel mempertahankan kehadirannya di Nur Shams, sementara pejuang Palestina terus melakukan perlawanan bersenjata terhadap intrusi militer Zionis.