Tepi Barat, Purna Warta – Pasukan Israel telah mengkonfirmasi kematian dua orang di Tubas, Tepi Barat, seperti yang dilaporkan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dalam penggerebekan Tubas di Tepi Barat.
Menurut PRCS, pasukan Israel pertama kali menembak dan membunuh seorang pria di kamp Far’a Tubas pada hari Jumat pagi sebelum menargetkan orang kedua yang bepergian dengan mobilnya di dalam batas kota. Insiden itu juga menyebabkan sedikitnya tiga orang lainnya terluka, satu di antaranya luka parah.
Baca Juga : Korea Utara Bersiap Untuk Perang, Kata Kim Jong Un
Selain itu, sebuah ambulans yang dioperasikan oleh PRCS untuk menangani korban jiwa di kamp tersebut menjadi sasaran tembakan Israel, yang mengakibatkan penyerangan dan penangkapan seorang paramedis sukarelawan.
Selama penggerebekan di Tubas, militer Israel mengerahkan penembak jitu di pintu masuk kamp dan melakukan pengawasan udara menggunakan drone pengintai, seperti yang didokumentasikan oleh kantor berita Palestina.
Pasca insiden Tubas, operasi militer Israel meluas ke berbagai wilayah di Tepi Barat, termasuk kota Idhna, Tulkarem, Qalqilya, al-Fandaqumiya, Deir Istiya, dan Sebastia. Penggerebekan ini menggarisbawahi meluasnya aktivitas militer Israel di seluruh wilayah pendudukan.
Pertemuan fatal di Tubas melibatkan Muhammad Rasoul, yang menurut sumber lokal, adalah pemimpin Batalyon Tubas, sebuah kelompok yang aktif terlibat dalam perlawanan terhadap pasukan Israel. Ia juga merupakan putra Omar Daraghmeh, seorang tokoh terkemuka yang terkait dengan gerakan perlawanan Hamas di Gaza di Tepi Barat yang diduduki, yang jenazahnya masih ditahan oleh otoritas Israel sejak kematiannya enam bulan lalu.
Israel telah menyita sekitar 1.000 hektar lahan di Tepi Barat sejak dimulainya perang dengan Gaza pada bulan Oktober. Menurut surat kabar Haaretz Israel, sekitar 1.000 hektar (2.470 hektar) tanah telah dinyatakan sebagai wilayah negara, dengan penyitaan pada tahun 2024 melampaui rekor sejarah. Ini termasuk zona seluas 800 hektar (1.977 hektar) di dekat perbatasan dengan Yordania, yang menandai perampasan tanah terbesar dalam sejarah Israel.
Baca Juga : Ansarullah Sampaikan Belasungkawa Kepada Pemimpin Hamas
Korban jiwa di Tubas menambah angka yang suram, dengan 462 warga Palestina tewas di Tepi Barat sejak konflik dimulai, termasuk 117 anak-anak dan 14 tahanan. Pasukan Israel juga telah melukai lebih dari 4.750 warga Palestina dan menahan sedikitnya 8.165 orang pada periode yang sama.