Tepi Barat, Purna Warta – Beberapa warga Palestina terluka oleh tembakan langsung selama konfrontasi dengan pasukan Israel di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Laporan media lokal Palestina mengatakan bentrokan meletus di kota Kafr Qaddum di timur Qalqilya, Beita di selatan Nablus, dan Jabal al-Tawil di el-Bireh pada hari Jumat. Pasukan Israel menembakkan peluru tajam dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan warga Palestina.
Bentrokan di Jabal al-Tawil juga dilaporkan oleh para saksi mata dan penduduk setempat selama penggerebekan militer Israel. Di Kafr Qaddum dan Beita, pasukan Israel menekan protes mingguan yang menentang perluasan permukiman. Petugas medis lapangan melaporkan merawat beberapa orang yang menghirup gas air mata di tempat kejadian.
Di Tubas, di bagian utara Tepi Barat, tentara Israel menyerbu sebuah rumah, yang semakin meningkatkan ketegangan. Serangan rutin oleh militer Israel dan serangan pemukim bukanlah hal yang jarang terjadi di Tepi Barat yang diduduki. Dan serangan tersebut telah meningkat sejak rezim meluncurkan kampanye genosida di Gaza pada bulan Oktober 2023. Setidaknya 835 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.700 orang terluka oleh tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki sejak saat itu.
Pada bulan Juli 2024, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai “ilegal” dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan al-Quds Timur.
Tahun 2024 menyaksikan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kekerasan pemukim, serangan militer, dan kesulitan ekonomi, yang menyebabkan perjuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi rakyat Palestina.