Gaza, Purna Warta – Seorang tawanan Israel terlihat mencium kepala seorang pejuang Hamas saat ia dan dua orang lainnya diserahkan ke Palang Merah dalam upacara pemindahan resmi di Gaza tengah.
Pertukaran tersebut merupakan bagian dari kesepakatan yang sedang berlangsung, dengan tawanan tambahan yang dibebaskan lebih awal pada hari itu dan yang lainnya diharapkan akan segera dipindahkan.
Omer Shem Tov, 22, terlihat mencium kepala seorang pejuang Hamas yang bertopeng selama upacara penyerahan di Nuseirat, Gaza. Ia berdiri di samping tawanan lainnya Eliya Cohen, 27, dan Omer Wenkert, 23, saat mereka dibebaskan. Ketiganya tampak tersenyum, tertawa, dan melambaikan tangan ke arah kerumunan yang berkumpul.
Sebelumnya pada hari itu, Tal Shoham, 40, dan Avera Mengistu, 39, juga dipindahkan ke Palang Merah sebelum diserahkan kepada otoritas Israel. Seorang tawanan keenam, Hisham al-Sayed, diperkirakan akan dibebaskan tanpa upacara publik sebagai bentuk penghormatan kepada keluarganya, menurut Hamas.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa Cohen, Wenkert, dan Shem Tov telah dipindahkan oleh Palang Merah dan sedang dalam perjalanan ke Israel untuk menjalani pemeriksaan medis. Para pejabat mengatakan persiapan telah dilakukan untuk pemindahan tawanan terakhir.
Juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou menyatakan bahwa kepatuhan Israel terhadap ketentuan perjanjian dan protokol kemanusiaan akan memastikan kelanjutan pertukaran di masa mendatang. “Tiga puluh tiga hari telah berlalu sejak tahap pertama dimulai tanpa pendudukan menyelesaikan implementasi penuh ketentuan perjanjian,” katanya di Telegram. Ia meminta para mediator untuk menekan Israel agar menegakkan aspek kemanusiaan dari kesepakatan tersebut, dengan alasan memburuknya kondisi di Gaza.
Sementara itu, Nael Barghouti, tahanan Palestina terlama, dibebaskan setelah lebih dari empat dekade berada dalam tahanan Israel. Awalnya dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada tahun 2011, ia ditangkap kembali pada tahun 2014. Pembebasannya dianggap penting dalam masyarakat Palestina.
Mohammed Dahleh, seorang pengacara hak asasi manusia, mengatakan pembebasan Barghouti bergema di luar kisah pribadinya. “Orang-orang Palestina melihat para tahanan sebagai pahlawan mereka dan orang-orang yang telah memimpin perjuangan nasional selama beberapa dekade,” katanya kepada Al Jazeera dari Yerusalem Timur al-Quds.
Ia mencatat bahwa negosiasi sebelumnya yang dipimpin oleh Organisasi Pembebasan Palestina belum menjamin pembebasan tahanan yang dianggap bertanggung jawab oleh Israel atas serangan tersebut. “Tidak ada keluarga Palestina yang tidak memiliki tahanan di tahanan Israel, tidak memiliki anggota keluarga yang dipenjara di masa lalu, atau tidak akan menghadapi situasi ini di masa mendatang,” tambah Dahleh.