Takut Gempuran Iran, Warga Israel Bersembunyi di Bunker

Tel Aviv, Purna Warta – Warga Israel di Tel Aviv dan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki diminta untuk bersembunyi di bunker bawah tanah saat rentetan rudal balistik Iran menghantam target yang dituju.

Baca juga: Pezeshkian: Iron Dome Israel Terbukti Lebih Rapuh Daripada Kaca

Media Israel melaporkan bahwa rezim Benjamin Netanyahu mengeluarkan perintah darurat kepada para warga untuk pindah bersembunyi ke bunker bawah tanah sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Beberapa gambar yang beredar di jejaring media sosial menunjukkan para pemukim yang panik bersembunyi di bawah jembatan, di terowongan bawah tanah, dan kereta bawah tanah saat sirene terus berbunyi di wilayah pendudukan.

Rekaman menunjukkan rudal Iran menghantam instalasi militer penting dan menghindari sistem pertahanan udara Israel yang banyak digembar-gemborkan, dengan gumpalan asap dan api yang menerangi langit malam.

Laporan awal menunjukkan bahwa sedikitnya 90 persen rudal mengenai target yang dituju, mengirimkan gelombang kejut ke seluruh wilayah pendudukan.

Otoritas rezim Israel telah mengaktifkan sirene serangan udara saat rudal balistik mendekat, namun, rudal tersebut berhasil mencegat beberapa lapis pertahanan udara.

Media Israel juga melaporkan bahwa Netanyahu dan menteri perangnya bersembunyi saat rudal Iran menghantam wilayah pendudukan pada Selasa malam.

Saluran media Israel mengutip pejabat rezim yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa perdana menteri yang tengah berjuang itu telah dipindahkan ke fasilitas bawah tanah setelah Iran meluncurkan rentetan rudal balistik.

Operasi balasan tersebut dilancarkan sekitar pukul 8:15 waktu setempat pada hari Selasa, tiga hari setelah pemimpin gerakan perlawanan Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dan beberapa rekannya dibunuh dalam sebuah pengeboman Israel di pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat.

Baca juga: Ayatullah Khamenei: AS dan Eropa Akar Penyebab Masalah Regional

Dalam sebuah pernyataan setelah serangan tersebut dilancarkan, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan operasi tersebut merupakan tanggapan atas pembunuhan Nasrallah, mantan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan komandan IRGC Abbas Nilforoushan.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian dalam sebuah pernyataan mengatakan “tanggapan tegas” diberikan kepada rezim Israel sebagai tindakan membela diri. Ia mengatakan Iran tidak untuk perang, tetapi akan secara tegas menangani ancaman

Masih belum ada konfirmasi mengenai jumlah korban dalam serangan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *