Al-Quds, Purna Warta – Menyusul kemenangan poros perlawanan Palestina melawan penjajah Zionis, Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islami mengucapkan terima kasih kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran dalam sebuah surat resminya.
Ziad al-Nakhaleh, Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islami Palestina, mengirimkan surat terima kasih kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran menyusul kemenangan poros perlawanan Palestina atas penjajah Zionis.
Baca Juga : Teriakan Ribuan Orang di London: Israel Adalah Teroris
“Dukungan Anda yang berkelanjutan di semua sisi dan tingkatan, memainkan peran terbesar dan paling menonjol untuk mencapai kemenangan rakyat Palestina dalam pertempuran Saif al-Quds (Pedang al-Quds),” tulisnya dalam surat tersebut.
Surat itu berbunyi: “Bangsa Palestina dan poros perlawanan yang diberkati membuat musuh kesal dan tidak puas dan membuat orang-orang beriman bahagia di mana-mana, serta membuat pemerintah musuh lebih lemah dari jaring laba-laba.”
“Melalui Yang Mulia, saya berterima kasih kepada saudara-saudara dari Pasukan Quds yang telah bersama kami selama bertahun-tahun dan memberi kami semua pengalaman mereka,” tulis al-Nakhalah dalam surat itu.
Sekretaris Jenderal Jihad Islami Palestina menambahkan: “Sudah menjadi tugas saya untuk mengingatkan kembali orang yang terkasih dan mulia, sang komandan Qasim Soleimani, yang telah naik ke maqom tinggi dengan kesyahidannya, beserta orang-orang yang kami merasa kehilangan mereka dalam momen perjuangan ini.”
“Para sahabat Syuhada Soleimani dan saudara-saudaranya, Haji Qaani dan para ajudannya, hadir bersama kami dalam pengelolaan dan pengaturan pertempuran ini dari waktu ke waktu, dan kehadiran mereka diberkati serta diiringi banyak faidah dan barakah,” ujarnya.
“Atas nama saya dan saudara-saudara saya dalam memimpin gerakan Jihad Islami dan anggotanya, serta yang memimpin Batalyon Al-Quds dan para pejuangnya, saya mengucapkan selamat kepada Anda,” tambah Al-Nakhalah.
Dalam tulisannya, ia menulis kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi: “Saya meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk melindungi Anda dan untuk melanjutkan keberkahan Anda yang besar untuk melestarikan Republik Islam dan para tentara pemberani.”
“Kami berterima kasih kepada Republik Islam Iran, yang tidak menahan sedikitpun bantuan keuangan atau senjata apa pun untuk perlawanan. Kami juga menghargai semua negara Arab dan Islam yang berperan serta aktif membantu dalam perang ini.” kata Ismail Haniyah, kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), dalam pidato pertamanya sejak mengumumkan gencatan senjata. di Gaza
Bentrokan antara rezim Zionis dan kelompok poros perlawanan Palestina dimulai pada hari Senin, 10 Mei, setelah berakhirnya rentang waktu yang disyaratkan Gaza terhadap di Tel Aviv untuk mengakhiri serangan di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Dalam bentrokan yang berlangsung hingga Jumat pagi, rezim Zionis dalam serangannya di daerah pemukiman, membunuh perempuan dan anak-anak Palestina yang tidak berdosa, dan sebagai tanggapan atas kejahatan tersebut, kelompok poros perlawanan Palestina melakukan serangan balasan dan menargetkan posisi rezim. Mereka menembakkan roket, dan sistem Kubah Besi Rezim gagal mencegat banyak dari roket tersebut.
Pada Kamis malam, setelah beberapa sumber berita melaporkan kemungkinan akan adanya gencatan senjata, kabinet keamanan rezim Zionis secara resmi menyetujui gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir.
Satu jam kemudian, kelompok perlawanan Palestina mengumumkan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka akan berkomitmen untuk gencatan senjata sampai Tel Aviv mematuhinya.
Orang-orang Palestina turun ke jalan di Gaza dan Tepi Barat, termasuk kota Yerusalem, untuk merayakan kemenangan perlawanan, sementara semua media Zionis mengakui kekalahan Tel Aviv dalam petualangan baru melawan perlawanan Palestina dan kerugian yang sangat besar diderita rezim Zionis selama periode ini.