Tepi Barat, Purna Warta – Media berita melaporkan bahwa suara beberapa ledakan terdengar dari Wadi Araba di Eilat utara, di selatan sibuk Palestina.
Baca juga: Presiden Turki Klaim Menunggu Tanggapan Suriah tentang Normalisasi
Selain itu, suara beberapa ledakan besar terdengar di dekat Tamra di daerah al-Jalil di utara Palestina yang diduduki, kantor berita Palestina Shehab melaporkan pada hari Minggu.
Di tempat lain, Keshet 12 Israel melaporkan dimulainya gelombang ketiga serangan oleh gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, yang melibatkan penembakan lima rudal dari selatan negara Arab tersebut.
Saluran TV tersebut mengatakan 35 rudal telah ditembakkan tadi malam. Kantor berita juga melaporkan adanya asap atas pangkalan militer Israel di Haifa timur setelah serangan rudal Hizbullah.
Hizbullah telah menekankan bahwa serangannya dilakukan untuk mendukung rakyat di Jalur Gaza dan perlawanan besar mereka, dan juga sebagai tanggapan atas agresi berulang rezim tersebut.
Dalam pernyataan terkait perkembangannya, media berita rezim Zionis telah mengkonfirmasi serangan rudal terus-menerus terhadap Haifa.
Mereka melaporkan bahwa suara alarm peringatan terdengar tanpa henti di wilayah Palestina utara yang diduduki.
Di tempat lain, koresponden Al Mayadeen telah melaporkan serangan rudal terus-menerus di wilayah yang diduduki.
Media Israel telah mengonfirmasi penetrasi beberapa pesawat nirawak ke Wadi Araba.
Menurut beberapa media dan surat kabar Israel, pusat pendidikan di Haifa, Nahariyya, Akko, Tiberias, dan Safed ditutup.
Hizbullah mengumumkan pada Minggu pagi bahwa perlawanan telah menargetkan Ramat Pangkalan udara David dengan puluhan rudal.
Baca juga: Menlu Kuba Kecam Agresi Pengecut Israel di Lebanon Selatan
Pada hari Jumat (20 September), tentara Israel menyerang Dahieh di selatan ibu kota Lebanon dan menargetkan sebuah gedung, yang menyebabkan tewasnya 16 orang, termasuk komandan Hizbullah Ibrahim Aqil, dan melukai puluhan orang. dari orang lain.
Dua hari sebelum insiden tersebut, rezim Israel melancarkan serangan teror di Lebanon dengan meledakkan pager di negara tersebut. Setidaknya 37 warga Lebanon tewas dan lebih dari 4.000 lainnya terluka.
Banyak pemimpin dunia dan badan internasional mengecam ledakan baru-baru ini di Lebanon dan menekankan perlunya mengurangi ketegangan di kawasan.