Solidaritas dengan Gaza, Aksi Mogok Massal Digelar di Tepi Barat dan Negara-negara Timur Tengah

Ramallah, Purna Warta – Para pemilik toko telah menutup bisnis mereka di Tepi Barat yang diduduki dan beberapa negara Asia Barat untuk mengindahkan seruan pemogokan umum untuk mendukung Jalur Gaza, yang telah berada di bawah serangan gencar Israel selama lebih dari dua bulan sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza.

Baca Juga : Dukung Israel; Italia, Prancis dan Jerman Serukan Sanksi UE terhadap Hamas

Pasukan Nasional dan Islam, yang merupakan koalisi payung untuk faksi-faksi besar di Palestina, telah menyerukan serangan satu hari dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (9/12). Menyadari seruan tersebut, toko-toko, sekolah, dan kantor pemerintah ditutup di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk di Timur al-Quds, pada hari Senin.

Essam Abu Baker, yang mengoordinasikan faksi-faksi Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat, mengatakan protes tersebut adalah bagian dari upaya global untuk memberikan tekanan pada Israel agar menghentikan agresinya terhadap Gaza.

“Serangan hari ini bukan hanya sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, namun juga terhadap AS, yang menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan untuk menentang gencatan senjata,” katanya, mengacu pada penolakan AS terhadap resolusi gencatan senjata di Gaza pada hari Jumat.

Di Lebanon, lembaga-lembaga publik, bank, sekolah, dan universitas tutup setelah pemerintah memutuskan melakukan serangan nasional untuk mendukung Gaza dan daerah perbatasan di selatan negara itu, yang menjadi sasaran serangan sporadis Israel.

Toko-toko dan restoran tutup di ibu kota Yordania, Amman, serta di Zarqa di timur laut negara itu dan di Irbid di utara. Perusahaan-perusahaan di Yordania memasang spanduk dan stiker di depan toko-toko yang tutup dengan slogan-slogan seperti “Saya menyerang untuk Gaza,” dan “Gencatan senjata di Gaza dan akhiri genosida ini.”

“Setidaknya ini yang bisa kita lakukan atas pertumpahan darah mereka siang dan malam. Kita harus melakukan serangan untuk mengakhiri ketidakadilan terhadap orang-orang di Gaza,” demikian bunyi beberapa tanda.

Baca Juga : Israel Serang Sekolah PBB yang Menampung Pengungsi Palestina di Gaza

Penghentian pekerjaan juga terjadi di Distrik Esenyurt barat Istanbul, di mana banyak bisnis dimiliki oleh penduduk dari wilayah Palestina, Suriah, Yaman, dan Iran. Rekaman di media sosial Turki menunjukkan jalan-jalan sepi dengan bendera Palestina berkibar.

Rezim Israel melancarkan serangan dahsyat di Gaza pada tanggal 7 Oktober menyusul operasi mendadak yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di wilayah tersebut, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa.

Lebih dari 18.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh sejak saat itu, sementara lebih dari 49.600 lainnya terluka. Ribuan lainnya juga hilang dan diperkirakan tewas di bawah reruntuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *